dirgahayu ri 80

Warga Desa Kemujan Gelar Tradisi To’dok Telok, Ini Maknanya

waktu baca 3 menit
Jumat, 5 Sep 2025 18:41 0 73 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Masyarakat Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa menggelar tradisi To’dok Telok pada Jumat (5/9/2025).

Tradisi ini untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, atau tepatnya pada 12 Robi’ul Awwal 1447 Hijriah.

Tahun ini To’dok Telok dipusatkan di Dukuh Telaga, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawan.

Warga Desa Kemujan yang beragama muslim pada pagi hari melakukan kegiatan di Musala masing-masing untuk memanjatkan doa.

Saat hendak datang ke musala, mereka biasanya membawa telur yang ditusuk bambu dan dihias dengan bunga kertas atau biasanya disebut To’dok Telok.

Selain itu, masyarakat juga telah menyiapkan Ka’dok dan Sokko atau berupa ketan dicampur rempah-rempah dan daging ayam dibungkus daun pisang yang nantinya dibagikan ke masyarakat.

Satu di antara tokoh masyarakat Desa Kemujan, Bambang Zakariya, mengatakan jika kegiatan itu memang sudah dilakukan setiap tahunnya di Desa Kemujan.

“Kegiatan perayaan memperingati Maulid Nabi. Jadi cara kami membawa beberapa tusuk telur dihiasi dikasih bunga di bawa ke masjid masing-masing,” ucapnya.

Ia menjelaskan jika To’dok Telok, Ka’dok, dan Sokko memiliki filosofi yang cukup mendalam.

To’dok Telok atau telur tusuk bambu, itu melambangkan telur sebagai dunia dan bambu sebagai agama.

Sementara Ka’dok dan Sokko yang dilambangkan sebagai manusia.

“Tusukan bambu melambangkan jalan ke akhirat atau agama atau keimanan. Telur itu duniawi lambang keimanan ditusukan ke duniawi, setelah itu tusukan ini ditusuk ke kado minyak atau (Ka’dok, dan Sokko) lagi diusahakan kena daging. Agama masuk ditusukkan ke hatinya. Jadi ketika mengambil tusukan pasti duniamu ikut,” ucapnya.

BACA JUGA :  Bea Cukai Kudus Kembali Razia Pasar di Jepara

Menurutnya, jika kegiatan itu sebagai wujud keseimbangan manusia dengan kenyakinannya.

“Telur dibawa jadi dunia saja yang kamu bawa, akhiratnya tidak,” jelasnya.

Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak dulu oleh kaum Bugis dari Sulawesi untuk menyebarkan agama di kepulauan Karimunjawa.

“Setiap kampung cara dakwah orang kuno, keliling kampung diumumkan nanti telur ini dibagikan siapa yang mau ayo ikut. Banyak yang ikut setelah terkumpul masyarakat diberikan dakwah dan ceramah dan dibagikan telur yang dijanjikan,” ungkapnya.

Dia menuturkan jika pembuatan Ka’dok dan Sokko tidak boleh dibuat oleh sembarangan orang, lantaran harus orang yang benar suci.

Pembuatannya memang harus melalui beberapa prosesi pembacaan doa.

“Ka’dok minyak ini kuliner yang ada beberapa ritual membuat ini, bukan asal orang membuat itu. Orang tidak kotor. Perempuan yang haid, tidak boleh membuat. Ada ritualnya untuk membuat ka’dok minyak,” ujarnya.

Melihat antusias setiap Dukuh Desa Kemujan yang melaksanakannya, para pemuda memiliki insiatif untuk melaksanakan kegiatan serupa yang cukup besar.

Dengan menyatukan seluruh masyarakat Dukuh di Desa Kemujan untuk melaksanakan bersama di Dukuh Telaga.

Setelah masyarakat Desa Kemujan melaksanakan kegiatan To’dok Telok di setiap musala masing-masing, nanti sorenya kembali berkumpul dan membawa To’dok Telok, Ka’dok, dan Sokko lagi untuk diarak sampai ke lapangan Dukuh Telaga.

“Paginya di masjid – masjid masing sampai jam 10.00, nanti sorenya ngumpul menjadi satu di tempat musala Telaga setelah itu mengarak telur itu di lapangan Telaga sampai 1 Kilometer,” ujarnya.

Biasanya ketika sudah berkumpul di lapangan, masyarakat juga memanjatkan doa bersama dan nantinya menikmati To’dok Telok, Ka’dok, dan Sokko bersama.

“Sampai di lapangan ya prosesinya sama seperti dilakukan di masjid, tapi bedanya ini bersama-sama,” jelasnya.

BACA JUGA :  Perangkat Desa Guwo Akhirnya Mengaku Melakukan Pernikahan Siri

Untuk persiapan kata dia, sudah dilaksanakan sudah lama dan kegiatan serupa ini telah berhasil dilakukan selama dua kali.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini