Warga Bersihkan Waduk Gunung Rowo dari Tanaman Berduri Mimosa

waktu baca 3 menit
Jumat, 21 Nov 2025 17:01 0 6 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tumbuhan air jenis mimosa kembali menjadi persoalan serius bagi para nelayan di Waduk Gunung Rowo, Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

DBHCHT TRENGGALEK

Tanaman air berduri dengan pertumbuhan cepat itu bukan hanya menghambat proses penangkapan ikan, tetapi juga merusak alat tangkap, serta mengancam kualitas air waduk.

Sekretaris KUB Mina Gunung Rawa Indah, Toni Widya mengatakan, mimosa kini menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan ekosistem waduk dan mata pencaharian nelayan.

“Mimosa ini sangat mengganggu. Saat nelayan mau mengambil ikan, tanaman ini mempersulit dan bisa merusak alat tangkap. Pembusukan batangnya juga mencemari air dan mempengaruhi ekosistem waduk,” ungkapnya kepada awak media, Jumat, 21 November 2025.

Para nelayan selama ini hanya bisa melakukan pembersihan kecil-kecilan secara mandiri.

Dari 90 nelayan di sekitar waduk, 50 di antaranya merupakan anggota KUB Mina Gunung Rawa Indah.

Toni juga menambahkan bahwa mimosa merupakan tanaman yang sangat sulit dikendalikan.

“Musim hujan tumbuh, musim kemarau juga tumbuh. Benihnya menyebar cepat dan sulit dibasmi,” ujarnya.

Untuk menjaga kelestarian waduk, KUB juga telah menetapkan aturan bahwa alat tangkap yang diperbolehkan hanyalah jala tebar.

Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Satuan Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Resor Kota (Satpolairud Polresta) Pati bersama masyarakat dan KUB, menggelar aksi bersih-bersih mimosa di area rawa Waduk Gunung Rowo.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Polairud.

BACA JUGA :  Jalan Leter S Wukirsari-Maitan Ditangani, Fondasi Beton Diperkuat

Kepala Satpolairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan, mengatakan pihaknya hadir bukan hanya untuk membantu membersihkan mimosa, tetapi juga untuk menunjukkan komitmen menjaga waduk sebagai wilayah perairan yang berada dalam pengawasan Polairud.

“Kami melaksanakan bakti sosial bersama masyarakat. Batang-batang mimosa kita angkut, kita kumpulkan, dan akan kita bakar di lokasi agar tidak menyebar lagi,” jelasnya.

Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen Polairud pada kegiatan ‘Ngobrol Kemaritiman’ beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, ia menegaskan bahwa Waduk Gunung Rowo tetap berada dalam area tanggung jawab pengawasan mereka.

Selain persoalan mimosa, Satpolairud Polresta Pati juga fokus menertibkan praktik penangkapan ikan ilegal yang sebelumnya muncul di kawasan waduk.

“Kami sudah mengeluarkan surat imbauan agar tidak ada lagi penangkapan ikan dengan alat setrum. Alhamdulillah sekarang sudah bersih, tidak ada yang menggunakan alat terlarang lagi,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya keselamatan nelayan.

Satpolairud Polresta Pati telah berkali-kali menyampaikan imbauan langsung maupun tertulis kepada kelompok nelayan agar tetap memprioritaskan keamanan selama mencari ikan.

Ia menjelaskan bahwa tugas Satpolairud Polresta Pati tidak hanya terbatas pada pengamanan laut.

Sungai, aliran air, hingga waduk seperti Gunung Rowo dan Seloromo merupakan bagian dari wilayah kerja mereka.

“Tugas kami mencakup seluruh wilayah perairan, termasuk perairan pedalaman. Jadi waduk ini juga menjadi tanggung jawab kami,” tegasnya.

Setelah aksi di Waduk Gunung Rowo, pihaknya juga berencana melakukan kegiatan serupa di Waduk Seloromo.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini