Wanita Cantik Sederhana Asal Pati Sukses Jadi PPPK Guru di Usia Muda, Rela Ditempatkan di Luar Daerah

waktu baca 3 menit
Senin, 5 Feb 2024 12:05 0 1766 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan dambaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi ASN merupakan strata sosial yang kerap dianggap paling tinggi oleh mayoritas masyarakat, utamanya di berbagai daerah salah satunya Kabupaten Pati.

Bagi seorang anak muda, capaian menjadi ASN merupakan prestasi yang patut dibanggakan, terlebih ketika pencapaian tersebut diperoleh pasca lulus dari bangku pendidikan, sebagaimana yang dirasakan gadis asal Kabupaten Pati bernama Miladia Nur Istighfaroh.

Di usianya yang masih 25 tahun, menjadi seorang abdi negara berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan hal yang gemilang.

Dirinya bersyukur dapat menjadi PPPK demi membanggakan orang tuanya, terutama agar mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara. Wanita asal Desa Pulorejo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati itu diketahui sukses menembus kebutuhan formasi PPPK jabatan fungsional guru kelas di seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023.

“Sangat bersyukur dan masih merasa tidak menyangka bisa berada di titik ini. Tentu tidak lepas dari peran keluarga dan teman seperjuangan. Apalagi pesaingnya sangat banyak di formasi yang saya pilih,” ungkap perempuan yang biasa disapa Mila.

Bukan hanya lolos seleksi ketat itu saja yang patut dibanggakan dari anak muda itu. Pasalnya, beberapa bulan sebelum dinyatakan lolos PPPK, Mila lebih dulu merasakan pengukuhan sebagai guru profesional. Ia mendapat gelar profesi melalui mekanisme Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2022.

Dengan mengantongi sertifikat pendidik, ia ikut seleksi penerimaan PPPK jabatan fungsional guru di jalur formasi umum, di mana hanya daerah tertentu saja yang membukanya.

BACA JUGA :  Disdagperin Gelar Uji Tera SPBU Tlogowungu, Tuduhan Wartawan Abal-abal 1000% Hoaks

Kala itu, ia terpaksa memilih daerah luar kota kelahiran, lantaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tak buka formasi jabatan guru kelas kategori pelamar umum.

Diketahui, wanita yang menyelesaikan studi sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 2021 itu, memilih kebutuhan formasi di Kabupaten Blora. Bersaing menghadapi 888 pelamar umum, Mila lolos dengan nilai 650.

“Karena saingan pelamar umum sesama pemilik sertifikat pendidik sangat banyak sehingga sulit dipercaya bisa lolos. Blora membuka formasi guru kelas kategori pelamar umum sebanyak 95, tapi jumlah pendaftar sebanyak 888 orang. Nilai saya total 650, secara rinci nilai wawancara 37, nilai manajerial 89, nilai sosio kultural 74, nilai teknis+afirmasi 450, dan nilai teknis murni 290,” papar wanita yang aktif menjadi guru bimbingan belajar kepada Mondes.co.id, Senin, 5 Februari 2024.

Sebelum menghadapi Computer Assited Test (CAT), berbagai materi dipelajarinya secara sungguh-sungguh, hingga sejumlah try out ia ikuti.

Terkadang, Mila pun mencari referensi belajar berupa e-book berisi soal-soal seleksi PPPK. Baginya, ketenangan dalam memahami soal jadi yang utama, serta memilih jawaban yang mengarah pada tindakan positif sesuai maksud soal menjadi kunci keberhasilannya.

“Trik belajar, setiap hari harus wajib mengerjakan soal walaupun hanya 10 soal saja, tapi harus rutin buat rangkuman tulisan sendiri tentang materi teknis sehingga mudah mengingat kembali. Belajar di YouTube, beli e-book dan bimbel mengikuti try out gratis. Kemudian ketika mengerjakan, banyak-banyak berdoa dan jangan nervous ketika menghadapi soal,” ungkap gadis kelahiran 25 November 1998.

Wanita yang besar dari keluarga sederhana itu sempat melalui masa-masa awal perjuangan sebagai tenaga pendidik di SDN Wirun pada 2021 hingga 2022 kemarin. Berstatus sebagai guru honorer, anak pertama dari dua bersaudara itu mendedikasikan diri sembari menjalankan les privat ke anak didiknya.

BACA JUGA :  Pemkab Pati Rilis Jadwal Terbaru ASN Selama Ramadan, Simak Baik-baik! 

Selain itu, wanita yang berasal dari keluarga petani itu pun aktif berkegiatan di masyarakat, termasuk menjadi bagian dari petugas coding data sensus pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di desanya.

Kini, dara muda berparas cantik itu tinggal menanti penempatan dari pemerintah. Dengan niat mengajar yang ikhlas, ia ingin meningkatkan kompetensinya sebagai guru, demi memajukan pendidikan yang baik di masa depan.

“Selalu ingin menjadi guru yang ikhlas mengajar dan mendidik anak di era dimana siswa kurang beretika, dan ditempatkan di SD terdekat domisili. Tentu saya percaya setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan,” tutur perempuan yang memiliki senyum manis tersebut ketika ditanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini