Henri Setiawan, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati. (Mondes/Istimewa)
PATI – Mondes.co.id | Dalam dua tahun mendatang, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Pati akan mengalami kelebihan kapasitas. Ini disebabkan oleh peningkatan sampah terus-menerus dalam volume yang besar dari waktu ke waktu. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Henri Setiawan kepada awak media, Kamis, 30 November 2023.
Berdasarkan data terbaru yang masih merujuk pada tahun 2022, total tumpukan sampah di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani mencapai 246.223,89 ton. Pada tahun 2023 ini, sekitar 400 ton sampah setiap harinya masuk ke TPA.
Di Kabupaten Pati, terdapat tiga lokasi pembuangan sampah utama, yaitu TPA Sukoharjo, TPA Plosojenar, dan TPA Sampok. Saat ini, ketiga TPA tersebut hampir mencapai kapasitas maksimalnya.
Henri mengatakan bila TPA yang dibangun pada tahun 2015 lalu itu sudah mulai overload. Sehingga, diperlukan TPA baru sebagai alternatif mengatasi overload sampah.
“Namun, kini tidak boleh membangun TPA baru karena nanti arahnya membuat TPS 3R. Jadi tidak hanya pembuangan sampah semata, tetapi ada pengelolaan sampah berteknologi yang kita perlukan,” ujarnya.
Menurutnya demi mengatasi sampah yang menimbun, perlu ada upaya pembangunan TPS 3R. Pihak DLH Kabupaten Pati merencanakan akan membangun TPS 3R di Kecamatan Pucakwangi dan Kecamatan Tambakromo.
“Jadi langkah awal kita sudah mengajukan kerjasama dengan Perhutani yang lokasinya di sekitar Pucakwangi sama Tambakromo,” katanya.
Ia menunjukkan bahwa TPA Plosojenar yang berada di Jakenan sempat ditutup tetapi lantaran warga menolak penutupan, akhirnya dibuka lagi.
“Secara kapasitas mungkin dua sampai tiga tahun sudah overload. Di TPA Plosojenar dan Sampok baru dilakukan penutupan sementara, dua hari lalu telah mulai penataan, sekarang dibuka lagi,” jelas Henri.
Sebagai informasi, luas TPA Sukoharjo 12,5 hektar, saat ini masih ada 7,5 hektar yang belum digunakan. “Luas TPA Sukoharjo ada 12,5 hektar, tetapi yang dugunakan kurang lebih lima hektar,” tandasnya.
Redaksi: editor
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar