Viral Video Pejabat RSUD Rembang Memarahi Bawahan, Picu Kontroversi

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Jan 2025 16:23 0 388 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Sebuah video yang merekam perdebatan sengit antara seorang pejabat tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R Soetrasno Rembang dengan dua bawahannya telah menjadi viral di media sosial.

Hal ini lantas memicu perdebatan dan kritik yang meluas.

Video yang telah ditonton ribuan kali itu memperlihatkan Hartiningsih, Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Rumah Sakit, sedang memarahi bawahannya.

Amarah tersebut dilontarkan atas apa yang ia anggap sebagai kinerja buruk mereka.

Terlihat ditandai dengan meninggikan suara dan memukul-mukul meja.

Hal ini lantas membuat banyak orang mempertanyakan apakah perilaku seperti itu pantas bagi seseorang yang memiliki posisi berwenang.

“Inikah pejabat yang kita inginkan? ASN RSUD Rembang ini cepat sekali memecat orang yang tidak disukainya,” tulis salah satu komentar dalam video tersebut.

Hartiningsih terdengar mengkritik etos kerja bawahannya dan menuduh mereka gagal memenuhi target.

Ia juga mengarahkan serangan pribadi kepada orang yang merekam video tersebut.

“Jangan mengoreksi pekerjaan orang lain. Koreksilah pekerjaanmu sendiri. Bercerminlah,” ujarnya sebagaimana dalam video yang kini tengah viral.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Samsul Anwar berupaya memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Ia menjelaskan, adu mulut yang memanas itu terjadi saat rapat evaluasi kinerja pada Januari 2024.

Ia membela perilaku Hartiningsih dengan mengaitkannya dengan rasa frustrasi atas kesalahan berulang yang dilakukan bawahannya.

“Dia mungkin kehilangan kesabarannya karena dia sudah memperingatkan bawahannya berkali-kali sebelumnya,” kata Anwar.

BACA JUGA :  Berbagi Kebahagiaan, Kemenag Pati Sentuh Hati Pekerja Jalanan

“Seperti seorang ibu yang jengkel dengan ketidakpatuhan anaknya.” sambungnya.

Anwar juga mengungkapkan bahwa bawahan tersebut memiliki riwayat masalah disiplin.

“Alatief telah menerima dua surat peringatan, sedangkan Buseran telah menerima tiga surat peringatan dan akhirnya diberhentikan pada September 2024,” terangnya ke media pada Kamis (9/1/2025).

Alatief, yang mengonfirmasi bahwa ia merekam video tersebut tetapi membantah mengunggahnya, menyatakan bahwa ia melakukannya untuk mendokumentasikan insiden dan melindungi rumah sakit.

Di lain sisi, Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro’, menyampaikan keprihatinannya terhadap video viral tersebut dan menekankan bahwa perselisihan internal harus diselesaikan secara damai.

“Saya yakin masalah seperti ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus berteriak dan marah,” kata Hanies.

Meski mengakui belum mengetahui secara pasti detail kasus tersebut, ia mengimbau agar para pejabat memperlakukan bawahannya dengan hormat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini