Vietnam dan India Jadi Pesaing Menggaet Investor di Kota Ukir

waktu baca 2 menit
Rabu, 9 Agu 2023 14:51 0 769 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Negara Vietnam (Asia Tenggara), dan India (Asia Selatan), menjadi ancaman atau pesaing untuk menggaet investasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jepara.

Mengingat, negara tersebut, memberikan kemudahan dan iming-iming untuk menarik para investor ke negaranya.

Hal ini disampaikan Sekda Jepara Edy Sujatmiko di depan puluhan perwakilan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN), Selasa 9 Agustus 2023 di Hotel Julia Bandengan, Jepara.

Meski jumlah perusahaan besar di Jepara terus bertambah, daerah ini masih terus berupaya menarik investasi baru. Untuk itu, masyarakat diminta ikut mempertahankan iklim investasi tetap kondusif.

Caranya, menjaga daya dukung yang selama ini menjadi keunggulan kompetitif Jepara, yakni upah kompetitif, harga lahan terjangkau, hingga kompetensi masyarakat yang terkenal terampil.

“Karena apa? Harga tanah di sana masih rendah. Bahkan upah pekerja di Vietnam sangat murah, belum lagi rendahnya kurs mata uang negara tersebut,” kata dia.

Selain Vietnam dan India, dua daerah di sekitar Muria, Pati dan Rembang juga menjadi pesaing Jepara untuk menggaet investasi.

Saat ini sudah ada PMA di Jepara yang membuka unit produksi di Pati. Bersama Rembang, daerah itu mengiming-imingi investor dengan harga lahan yang murah.

Karena itulah Edy Sujatmiko minta pekerja berbesar hati menjaga UMK tetap kompetitif, warga pemilik lahan menawarkan lahannya dengan harga yang wajar, dan masyarakat membekali angkatan kerja dengan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan.

Meski banyaknya investasi PMA dan PMDN di Jepara dalam sepuluh tahun terakhir telah menyerap puluhan ribu angkatan kerja, Jepara masih terus berupaya membuka lapangan kerja baru dengan investasi tambahan.

BACA JUGA :  Pengakuan Pelaku Pembuangan Bayi Jepara, Sempat Dibekap Selama 2 Menit Hingga Tak Bernafas

Baik itu pengembangan perusahaan yang telah ada maupun investasi baru.

Dikatakan, sebelum pandemi Covid-19 nilai investasi yang masuk ke Jepara, kata Edy Sujatmiko, pernah menyentuh angka Rp21 triliun.

“Meski belum menyamai, tapi pascapandemi bisa menjadi Rp7 triliun lalu Rp9 triliun lebih,” katanya.

Angka investasi hampir Rp9.6 triliun sepanjang tahun 2022 itu, tetap menjadi investasi daerah tertinggi di Jawa Tengah.

Sedangkan pada triwulan pertama tahun ini, rekapitulasi dari sistem perizinan One Stop Submission menunjukkan modal usaha rencana investasi di Jepara sudah mencapai Rp2 triliun lebih.

Realisasinya, mencapai Rp238 miliar yang tersebar di 407 proyek. Hampir seluruh realisasi investasi, yakni Rp227,6 miliar, berasal dari PMA.

Editor: Harold Ahmad

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini