TRENGGALEK – Mondes.co.id | Meskipun belum ada penunjukan untuk pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tentang Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus melakukan uji coba.
Hal tersebut dilakukan, guna memberi dukungan nyata terhadap program pemerintah pusat dimaksud.
Sebagaimana digelar melalui kolaborasi antara Pemkab Trenggalek bareng Polres Trenggalek di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kemala Bhayangkari pada Senin, 24 Februari 2025.
Agenda serupa, sebelumnya juga pernah dihelat di tingkat SD dan SMP sesuai arahan Bupati Trenggalek.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam kesempatan sebelumnya juga menginginkan uji coba MBG ini juga dilakukan di level SMA, meskipun kewenangannya tingkatan sekolah ini ada di pemerintah provinsi.
Harapannya, bila nanti sudah diberlakukan petunjuk teknis serta pelaksanaannya sudah dipahami, karena uji coba telah dilakukan di semua tingkatan sekolah.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara mengatakan, jika launching uji coba makanan bergizi gratis di SLB Kemala Bayangkari Trenggalek merupakan paket lengkap. Mengingat, di sini ada SD, SMP, dan SMA dengan jumlah kurang lebih 180 anak-anak istimewa.
“Dengan launching uji coba di SLB Kemala Bhayangkari, sama halnya menyampaikan program di semua jenjang pendidikan. Karena di sini semua tingkatan ada, mulai SD, SMP, dan SMA,” ungkap Wabup.
Pelaksanaan kegiatan kali ini, lanjut Syah Natanegara, akan diberlakukan untuk beberapa hari ke depan.
Setelahnya, dilakukan evaluasi, sehingga mampu membawa manfaat bukan hanya bagi siswa-siswi di sekolah saja, namun juga untuk perekonomian yang ada di Kabupaten Trenggalek
“Mohon doa dan restu semuanya semoga ini bisa berjalan dengan lancar. Kemudian akan tetap kita evaluasi, bagaimana MBG ini bisa membawa manfaat tidak hanya untuk anak-anak kita, tapi juga untuk perekonomian yang ada di Kabupaten Trenggalek,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai menu MBG untuk anak berkebutuhan khusus, Wabup Trenggalek memastikan kalau tidak ada perbedaan dengan sekolah lain.
Sebab, menu dalam program MBG telah ditetapkan standarisasinya, terutama pada kandungan gizi.
“Harus ada nasi, sayur, lauk pauk, buah dan sebagainya yang memenuhi standart minimal yang dibutuhkan oleh anak-anak kita,” tandas Syah Natanegara.
Hingga kini, ujar dia, uji coba MBG di Kabupaten Trenggalek sudah dilakukan di 4 sekolah. Pertama di SDN 2 Sumbergedong, kemudian 2 SMP di Kecamatan Suruh, dan SLB Kemala Bayangkari.
“Pemkab Trenggalek bertekad untuk terus melakukan uji coba MBG di sekolah sekolah lain bila anggaran yang bersumber dari BAZNAS itu memungkinkan,” pungkas dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar