PATI – Mondes.co.id | Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, hasil tangkapan ikan udang merupakan produksi tangkapan nelayan Bumi Mina Tani di kala melaut.
Sampai hari ini, total tangkapan ikan udang yang dilakukan oleh nelayan Kabupaten Pati mencapai 10.920 kilogram alias 10,9 ton.
Diketahui, jumlah tangkapan udang memang tidak terlalu tinggi, tetapi harga komoditas ini menjadi yang teratas dibandingkan tangkapan komoditas lain. Harga udang hingga kini mencapai Rp81.000 per kilogram.
“Harga udang Januari Rp70.000, harga udang Februari Rp65.000, harga udang Maret Rp81.898, harga udang April Rp95.000, harga udang Mei Rp77.600, harga udang Juni Rp85.000, dan sekarang Rp81.000,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap DKP Kabupaten Pati, Taryadi kepada Mondes.co.id, Jumat (26/7/2024).
Harga udang sendiri di posisi teratas, disusul harga yang tinggi kedua diduduki oleh rajungan dengan harga Rp62.000.
Kemudian, di urutan ketiga ditempati bambangan senilai Rp49.000, disusul cumi-cumi yakni Rp40.000 dan tengiri dengan dengan harga Rp31.000.
Menurutnya, antara Januari sampai Juli tangkapan udang masih minim. Namun, ketika sudah memasuki bulan September hingga November, maka tangkapan udang mulai membludak.
“Tergantung musimnya, udang biasanya kebanyakan tertangkap pada bulan September sampai November, begitu pun rajungan dan cumi,” ujar Taryadi ketika dikonfirmasi.
Naik dan turunnya harga udang beriringan dengan hasil tangkapannya yang tidak stabil.
Pada Januari, tangkapan udang sebanyak 680 kilogram, lalu bulan berikutnya mengalami turun menjadi 560 kilogram.
Pada Maret, tangkapan udang naik dua kali lipat mencapai 1.064 kilogram, sedikit turun di April menjadi 950 kilogram.
Pada Mei, tangkapan udang melonjak signifikan capai 3.980 kilogram dan di Juni turun 3.686 kilogram.
Udang ditangkap oleh nelayan Kabupaten Pati menggunakan trammel net dan jaring insang.
Menurut Taryadi, udang mayoritas dimanfaatkan untuk kepentingan konsumsi masyarakat.
“Biasanya udang dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi, sama halnya seperti rajungan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar