dirgahayu ri 80

Tunggulsari Tayu Kena Rob, Kawasan Mangrove Terancam Rusak

waktu baca 2 menit
Minggu, 1 Jun 2025 12:03 0 296 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Pegiat lingkungan di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati meminta pemerintah peduli terhadap kelestarian hutan tanaman bakau yang kondisinya kian terpuruk.

Usulan ini berangkat dari banjir rob yang terjadi pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Perlu diinformasikan, beberapa hari lalu menunjukkan bahwa fungsi hutan mangrove sebagai penahan abrasi dan rob semakin menurun, lantaran jumlah semakin berkurang.

Karnawi selaku pegiat lingkungan Desa Tunggulsari mengatakan bahwa rob yang terjadi di desanya saat ini paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, bencana rob parah tahun ini bisa dikaitkan dengan berkurangnya luasan hutan mangrove di daerahnya.

Berdasarkan kesaksiannya, hutan mangrove di Desa Jepat Kidul telah ditebangi oleh orang tak bertanggung jawab.

Kondisi tersebut mengakibatkan Desa Jepat Kidul terdampak banjir rob parah hingga meluber ke desanya, yakni Tunggulsari.

“Ini terkait mangrove, di daerah Jepat Kidul tidak ada mangrovenya, kan kemarin ditebangi itu. Semua ini tambak Jepat kidul sudah 100 persen, hilang kena rob. Tunggulsari ya sekitar 80 persenan lah,” urainya saat dikonfirmasi hari ini, Minggu, 1 Juni 2025.

Peraih penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan Hidup dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada 2023 itu menyebut, selama 2025 terdapat 10 persen hutan mangrove di daerahnya gugur akibat terkena banjir rob dan abrasi.

“Berkurang, saya menanam beberapa kali itu mati semua, kena rob semua, 50 sampai 60 persen lebih mulai 2020 sampai sekarang. Ya sekitar 10 persen yang hilang, yang baru ditanam malah hilang semua,” kata dia.

BACA JUGA :  Panen Raya Perdana, Program Juragan Mulyo Cluster Perikanan Hasilkan 3 Ton Ikan Bandeng

Oleh karena itu, Karnawi meminta pemerintah untuk lebih perduli terhadap kelestarian hutan mangrove di pesisir pantai Desa Tunggulsari dan sekitarnya.

Ia menilai, selama ini kepedulian pemerintah terhadap hutan mangrove sangatlah minim.

Adapun bantuan penanaman pohon mangrove dilakukan oleh perusahaan swasta seperti PT Garudafood dan perusahaan lain dari Jepang.

“Dari pemerintah kalah bisa membuat pemecah gelombang yang di pinggir pantai. Hampir 60 meter dari pinggir pantai yang hilang, 1.200 meter di Tunggulsari,” tuturnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini