Truk Muatan Berat Hancurkan Jalan Desa Jatihadi, Dampak Rusaknya Jembatan Selebur

waktu baca 2 menit
Selasa, 4 Nov 2025 08:52 0 47 Supriyanto

​REMBANG – Mondes.co.id | Rusaknya Jembatan Selebur yang menjadi akses vital penghubung Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, telah menimbulkan dampak kerusakan signifikan pada infrastruktur di desa-desa sekitar, khususnya Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber, Rembang.

DBHCHT TRENGGALEK

Pengalihan arus lalu lintas, terutama truk bermuatan berat ke jalan-jalan desa yang tidak dirancang untuk menahan beban tersebut, kini menyebabkan kerusakan parah pada jalan dan gorong-gorong.

​Warga setempat yang merasa kecewa karena minimnya respons cepat dari dinas terkait, terpaksa mengambil inisiatif darurat untuk menanggulangi kerusakan, demi menjaga akses tetap bisa dilalui.

​Kerusakan Jembatan Selebur yang dilaporkan ambrol beberapa waktu lalu memaksa ribuan kendaraan, termasuk truk-truk berkapasitas besar untuk mencari jalur alternatif melalui jalan-jalan desa.

Akibatnya, konstruksi jalan desa yang umumnya tidak memiliki daya dukung sekuat jalan kabupaten/provinsi, mengalami degradasi cepat.

​Hari, Kepala Dusun (Kadus) Jatihadi, mengungkapkan kekhawatirannya atas kerusakan yang masif di wilayahnya.

​“Gimana-mana mas, jalan desa kami rusak, gorong-gorong yang sebelah SD ambrol gara-gara banyak truk masuk desa apalagi muatan berat,” jelas Hari dengan nada frustrasi.

​Kerusakan ini tidak hanya mengganggu mobilitas harian warga, tetapi juga menimbulkan risiko keselamatan, terutama dengan ambrolnya gorong-gorong yang terletak di dekat fasilitas publik seperti sekolah dasar.

​Menanggapi meluasnya kerusakan dan ketiadaan tindak lanjut segera dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), pihak desa terpaksa mengambil langkah darurat secara mandiri.

Guna mencegah kerusakan jalan desa semakin melebar dan mengancam permukiman, warga berinisiatif membatasi akses kendaraan berat.

BACA JUGA :  Ratusan Stan Menarik Banjiri Pameran Hari Jadi Jateng ke-80

​“Daripada kerusakan jalan desa tambah melebar, terpaksa kami portal jalan yang masuk desa,” ujar Hari.

​Selain membatasi akses, masyarakat juga melakukan perbaikan jembatan Selebur secara swadaya dengan material seadanya.

Mereka melakukan pengurukan pada bagian jembatan yang rusak agar sementara waktu dapat dilalui, terutama oleh kendaraan roda dua dan kendaraan kecil, sambil menunggu penanganan permanen.

​“Sedangkan Jembatan diuruk dengan material apa adanya agar sementara bisa dilewati sambil menunggu pihak PU ada tindakan,” tambahnya.

​Jembatan Selebur merupakan urat nadi transportasi yang sangat padat, menghubungkan Kecamatan Sumber (Rembang) dengan Kecamatan Jaken (Pati), menjadikannya jalur ekonomi yang krusial.

​Kadus Jatihadi berharap, instansi terkait di Kabupaten Rembang maupun Provinsi Jawa Tengah dapat segera merespons kondisi ini dengan tindakan darurat.

Perlunya penanganan cepat ditekankan, mengingat fungsi strategis jalan tersebut sebagai jalur utama antar kabupaten.

​”Kami berharap segera ada tindakan darurat karena jalan tersebut merupakan jalan padat lalu lintas penghubung kabupaten Rembang-Pati. Ini menyangkut kepentingan banyak pihak,” pungkas Hari.

Ia pun mendesak Pemerintah Daerah agar kerusakan ini tidak semakin mengisolasi wilayah dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini