dirgahayu ri 80

Tradisi Larung Sesaji Syawalan Rembang Digelar Besok, Arus Lalu Lintas Pantura Dialihkan 

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Apr 2025 19:29 0 344 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id |Suasana semarak perayaan tradisi Larung Sesaji Syawalan di Desa Tasikagung, Kabupaten Rembang digelar Senin, 7 April 2025.

Tradisi ini membawa dampak signifikan pada pengaturan lalu lintas di wilayah tersebut.

Polres Rembang, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban, mengambil langkah proaktif dengan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas di jalur Pantura arah Surabaya-Semarang.

Kapolres Rembang, AKBP Dhanang Bagus Anggoro, melalui Kasat Lantas AKP Mitha, menjelaskan bahwa pengalihan arus ini dilakukan demi kelancaran prosesi arak-arakan Larung Sesaji yang akan melintasi jalur Pantura arah Rembang-Lasem.

Tradisi tahunan yang selalu digelar seminggu setelah Hari Raya Idulfitri, menarik perhatian banyak warga dan wisatawan.

“Karena jalur utama Pantura akan digunakan untuk kegiatan budaya masyarakat, kami alihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif yaitu lingkar selatan,” ujar AKP Mitha.

Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan

Truk Bermuatan Berat, dialihkan ke kantong parkir sementara untuk menghindari kepadatan di jalur utama.

Kendaraan Ringan dan Kecil, diarahkan melalui jalur depan pabrik Soklin menuju Desa Weton dan Ngotet, sebagai alternatif untuk menghindari arak-arakan.

Pengendara Tujuan Blora, disarankan untuk melewati Perempatan Galonan, sebagai jalur alternatif yang lebih lancar.

Kendaraan dari arah Blora dan Surabaya ke Semarang, diarahkan ke Desa Jeruk dan Waru, lalu belok kiri di perempatan lampu merah Desa Pentungan, untuk menghindari kepadatan di jalur utama.

Pengendara dari Arah Semarang ke Blora atau Surabaya, juga akan dialihkan ke rute alternatif yang sama, yaitu melalui Desa Jeruk dan Waru, lalu belok kiri di perempatan lampu merah Desa Pentungan.

BACA JUGA :  Batik Karya ODGJ di RPSDM Waluyotomo Jepara Membuat Ibu-ibu Terkesan

Prosesi arak-arakan dijadwalkan dimulai pukul 09.30 WIB hingga selesai pada hari yang sama.

AKP Mitha berharap, masyarakat dapat memaklumi pengalihan arus ini, demi kelancaran tradisi tahunan yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Rembang.

“Kami imbau pengguna jalan untuk mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Semoga kegiatan berjalan aman dan lancar tanpa hambatan lalu lintas,” tutupnya.

Tradisi Larung Sesaji Syawalan merupakan bagian dari upacara sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di Rembang.

Upacara ini sebagai wujud syukur atas hasil laut yang melimpah dan memohon keselamatan bagi para nelayan.

Dalam prosesi ini, berbagai sesaji seperti kepala kambing, hasil bumi, dan jajanan pasar dilarung ke laut.

Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Diharapkan, dengan adanya pengaturan lalu lintas yang baik, tradisi ini dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini