PATI – Mondes.co.id | Suyati, salah seorang pedagang janur di Pasar Puri Baru Pati, mengeluhkan jika pada momen lebaran ketupat tahun 2023 ini tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, tradisi kupatan yang merupakan ciri khas masyarakat muslim Jawa di bulan Syawal setelah perayaan Hari Raya Idulfitri. Kini mulai ditinggalkan sebagian orang, sehingga janur yang dijajakan olehnya jarang diburu warga.
Padahal wanita paruh baya itu sudah menggelar lapaknya sejak pagi buta. Namun dengan kurangnya pembeli membuatnya susah mencari laba dari hasil jualannya.
“Jam 2 malam sudah berangkat dari rumah. Tapi hasilnya segini saja. Susah cari uang itu. Sehari hanya untung lima puluh ribu rupiah saja,” ujar Suyati, Jumat 28 April 2023.
Wanita yang lebih akrab dipanggil mbak Yati itu mengakui sudah mulai berdagang H-3 sebelum Lebaran.
Jualannya hanya laris pada awal-awal Idulfitri saja, namun setelah itu janurnya jarang dilirik pembeli.
“Sebelum lebaran kurang tiga hari sudah jualan. Kalau penjualan ramai waktu pertama. Tapi habis lebaran ini malah justru sepi. Lebih ramai tahun kemarin dari pada tahun ini,” imbuhnya.
Mbak Yati mengakui jika untuk mendapatkan janur tersebut harus mendatangkan langsung dari kota Purworejo dengan ongkos biaya yang cukup lumayan. Karena untuk di Pati sendiri tidak ada.
“Per bandel janurnya harga Rp15 ribu hingga Rp 20 ribu. Mengambil janur ini dari Purworejo. Karena kalau di Pati tidak ada janur. Tapi hasilnya gini saja. Ramai tahun-tahun yang kemarin,” tutupnya. (Vin/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar