JEPARA – Mondes.co.id | Ustaz Bukhori dari Desa Karangkebagusan, Kecamatan Jepara mengisi kajian duha di Masjid Ibrahim kompleks SDIT Amal Insan, Rabu 29 Maret 2023.
Suaranya yang bersih dan melengking tinggi menjadi ciri khas kiai yang satu ini. Sehingga begitu kajian dibuka dengan lantunan selawat, tak ayal lagi jemaah yang hadir pun terpukau.
Dalam kesempatan tersebut, ia memotivasi anak-anak agar memiliki semangat dan tidak bermalas-malasan saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Materi tentang kesalahan dalam berpuasa disampaikan dengan penuh canda dan tawa.
Kajian disampaikan dengan cara memberi pertanyaan yang ditujukan pada para jamaah, yang terdiri dari para guru/siswa kelas 4 sampai 6, para guru Al-Qur’an. Bahkan Ustaz Syaifudin pun hadir di tengah mereka.
“Dalam hal apa kesalahan dalam berpuasa itu bisa terjadi?” tanya Ustaz.
Pertama, adalah tidak ada keikhlasan dalam berpuasa. Misalnya, ia mau berpuasa karena nanti makan berbukanya enak, makan sahurnya ada minuman susu kesukaan, dan sebagainya.
“Jadi, berpuasa itu harus dengan niat yang ikhlas. Bukan karena berbuka dan sahurnya dengan makanan yang enak-enak. Jangan lupa diawali dengan niat puasa. Niat itu penting. Dengan niat lillahi taala atau niat karena Allah SWT. Maka ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT,” papar Bukhori
Yang kedua agar tidak terjadi kesalahan saat puasa maka berpuasa harus dilakukan dengan ilmu. Tanpa ilmu puasa tidak sah.
Ia juga memberikan contoh bagaimana berpuasa itu harus dengan ilmu. Yaitu yang membatalkan puasa itu makan minum di siang hari.
Tetapi karena tidak ada ilmu bisa saja seseorang makan dan minum di siang hari. Intinya, saat berpuasa tidak ada sesuatu yang masuk dalam lubang yang telah ditentukan.
“Bagaimana kalau ngupil? Ya, kalau ngupil gak apa-apa. Mangga ngupil bareng,” candanya, disambut gelak tawa jemaah.
Puasa itu diwajibkan untuk umat Islam. Buah dari puasa harus bisa diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berpuasa hendaknya membawa perubahan sikap.
Diharamkan bagi manusia untuk masuk neraka apabila mempunyai empat perkara, yaitu yang pertama hayyin (rendah hati), tidak sombong.
Misalnya, yang punya wajah cantik jangan sok cantik. Yang punya wajah ganteng jangan sok ganteng karena semua itu hanya sementara.
Keedua adalah Sikap lemah lembut. Tidak kaku. Penuh dengan perhatian. Yang ketiga adalah mudah menolong, mempermudah urusan orang lain dan tidak mempersulit.
Sedang yang keempat adalah qoribin atau akrab. Bisa menghargai orang lain. Tidak membeda-bedaksn antara yang kaya dengan yang miskin, dan lain-lain.
Ketahuilah bahwa hanya iman taqwa yang bisa mengantar manusia kepada rida Allah SWT.
“Jangan sampai kalian punya sifat malas saat menjalankan puasa. Jangan sampai karena berpuasa kita jadi malas salat, malas ngaji, malas belajar. Justru karena berpuasa, kita harus lebih semangat karena di bulan puasa semua amal ibadah kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT,” tambahnya. (Ar/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar