PATI – Mondes.co.id | Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus (UMK) bekerja sama dengan Bidan Desa Blingijati untuk melakukan sosialisasi pencegahan stunting dan distribusi makanan sehat.
Sebagai informasi, stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak masih menjadi masalah serius di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Desa Blingijati.
Kegiatan ini difokuskan di wilayah Desa Blingijati, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
Oleh karenanya, Bidan Desa Blingijati bersama masyarakat setempat kini semakin gencar melakukan upaya pencegahan stunting sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda.
“Kami ingin menyampaikan pentingnya pencegahan stunting pada anak,” ujar Wakil Ketua Tim KKN 27 Desa Blingijati, Ardhany Dzaky Naufal, baru-baru ini.
Tim KKN memberikan edukasi guna meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola asuh yang baik untuk mencegah stunting pada anak. Kegiatan ini dihadiri oleh para ibu hamil Desa Blingijati.
“Dengan adanya edukasi tentang pencegahan stunting tersebut, diharapkan para ibu hamil di desa Blingijati mampu mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak,” kata dia.
Dalam acara sosialisasi ini juga menghadirkan pemateri yaitu Sulistyawati, Amd. Keb yang memaparkan tentang edukasi mengenai pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi tumbuh kembang anak, pola makan yang sehat, peran ASI eksklusif, dan pentingnya memantau tumbuh kembang anak.
Pemateri juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menanyakan seputar hal mengenai pencegahan stunting pada anak.
Dalam hal ini, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi dalam kegiatan tersebut sebagai upaya program pencegahan stunting untuk meningkatkan kualitas gizi anak dan kesehatan ibu hamil, serta mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan nutrisi yang seimbang bagi tumbuh kembang anak.
Hal tersebut, lantaran stunting seringkali menyebabkan risiko kesehatan jangka panjang bagi anak-anak, seperti penurunan fungsi kognitif, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kronis di masa dewasa.
“Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tapi juga berdampak pada perkembangan kognitif anak yang dapat mengganggu prestasi pendidikan dan produktivitas di masa depan. Pencegahan stunting memerlukan perhatian pada gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, dan pola makan sehat anak,” katanya.
Stunting pada anak kini telah menjadi isu serius yang dihadapi masyarakat, yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan jangka panjang. Oleh karenanya, hal ini menjadi salah satu fokus tim KKN UMK.
“Sosialisasi ini merupakan salah satu program dari KKN UMK untuk pencegahan stunting di desa Blingijati,” kata dia.
Bidan Desa Blingijati pun berharap, dengan adanya sosialisasi ini, maka dapat memiliki dampak positif untuk mencegah terjadinya stunting pada anak di Desa Blingijati.
Perlu diketahui, sosialisasi dilaksanakan oleh tim KKN 27 Desa Blingijati UMK yang beranggotakan Ilham Maulana Setiaji, Septian Zuhri Kuncoro, Kukuh Luhur Wicaksono, Ardhany Dzaky Naufal, Abdullah Chafidz, Zalma Putri Setiawan, Ifayatul Islamiah, Dwi Retnoningsih, Dwi Indah Setyaningrum, Ratna Purwaningsih, Niken Mulia Sari, Bayu Anggoro Sakti dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Ahmad Abdul Chamid, S.Kom., M.Kom di Balai Desa Blingijati, Kecamatan Winong, Pati.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar