PATI – Mondes.co.id | Selama sepekan ini telah terjadi mobilisasi dan intimidasi dari pihak pegawai PT Laju Perdana Indah atau Pabrik Gula (PG) Pakis.
Situasi itu menyebabkan warga Desa Pundenrejo ketakutan dan terancam.
Pihak PT Laju Perdana Indah masih merasa bahwa tanah yang sempat dicaplok atas dasar Hak Guna Bangunan (HGB) masih berlaku, padahal sudah berakhir di tanggal 27 September 2024 lalu.
Menurut pantauan, pihak PT Laju Perdana Indah masih memantau lahan tersebut. Dikhawatirkan terjadi kekerasan yang masif pada pagi ini, Senin (30/9/2024).
Menurut informasi dari salah seorang petani setempat, Endang, pihak perusahaan datang menggunakan dua truk dengan membawa 70 orang pegawai PT Laju Perdana Indah, kemarin, Minggu (29/9/2024).
“Kemarin orang-orang LPI (PT Laju Perdana Indah) ada bawa dua truk ada di sekitar sebanyak 70-an orang. Kalau malamnya sudah pulang, hanya warga yang jaga malam,” ujarnya saat dikonfirmasi Mondes.co.id, pagi ini.
Sejauh ini, ia mengaku, sudah ada berbagai unsur yang bersolidaritas untuk perjuangan petani Desa Pundenrejo.
Endang menyebut, mereka datang dari Semarang, Solo, Jepara, bahkan Jakarta. Adapun komunitas Pustaka Malam dan Sedulur Kendeng yang ikut membersamai perjuangan warga.
“Yang sejauh ini bersolidaritas dari mahasiswa Jepara, Solo, Semarang, Jakarta, Sedulur Kendeng, Pustaka Malam,” urainya.
Ia mengungkapkan, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan baru merekomendasikan untuk mengadakan audiensi dengan warga.
“Komnas Perempuan baru merekomendasikan untuk mengadakan audiensi dengan warga. Namun saya belum tahu kapan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar