Teror Pocong di Desa Mojo Cluwak, Emak-emak Menyebutnya Pesugihan

waktu baca 4 menit
Rabu, 12 Nov 2025 12:39 0 67 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Teror pocong terjadi di Kecamatan Cluwak beberapa waktu ini, tepatnya di Dukuh Lembah, Desa Mojo.

DBHCHT TRENGGALEK

Tepatnya ketika acara pesta dangdut, terjadi kehebohan yang bikin merinding dengan hadirnya demit jadi-jadian berbentuk bungkusan pocong.

Kejadian itu membuat geger ibu-ibu yang sedang memasak di dapur belakang rumah hajatan.

Disebutkan, saat mereka beraktivitas, tiba-tiba muncul sosok pocong di kebun belakang rumah Mualem (pemilik hajatan).

Hadirnya pocong itu pun membuat mereka berteriak ketakutan.

Kepala Desa (Kades) Mojo, Wiwit Edy Wuryanto, menuturkan penampakan pocong kerap ada di desanya.

Ada yang menyebut penampakan pocong sebagai bagian dari ritual tertentu untuk mendapatkan uang dengan instan alias pesugihan.

“Kejadiannya ada orang punya hajat, tiba-tiba ramai-ramai ada pocong ketangkap kainnya, cuma orangnya tidak tahu. Motifnya kalau di desa mencari uang pocongnya (pesugihan),” urainya kepada awak media, hari ini, Rabu (12/11/2025).

Berdasarkan penuturan warga setempat, peristiwa horor itu sering menakuti warganya.

Bahkan, ada warga yang pernah kehilangan uang ketika ada penampakan pocong.

“Sebelumnya, wilayah sini ibu-ibu bergosip terjadi kehilangan uang Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Coro uang besar Rp1 juta, hilangnya Rp100 ribu, cerita ibu-ibu lingkungan gitu,” ungkap sang Kades.

Perlu diketahui, kemunculan pernah ada beberapa kali.

Namun, warga berhasil menangkap untuk momen penampakan ini.

“Bukan tiap hari, ada warga yang pernah lihat saja, katanya muncul ketika ada hajat. Orangnya (pelaku) belum tahu orang mana,” sambungnya

BACA JUGA :  Pantarlih Datangi Rumah Warga, Ini yang Harus Disiapkan

Di lain sisi, penjelasan petugas polisi yang berjaga, sosok itu merupakan pocong jadi-jadian dari oknum warga yang iseng.

Kejadian itu pada Minggu (9/11/2025) di Dukuh Lembah, Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati pukul 22.30 WIB di acara hajat khitanan.

“Iya betul pada saat ada pertunjukan dangdut tanggal 9 November pukul setengah 10.00 malam, masih ramai orang. Namun, kejadian di belakang rumah kebun jadinya sepi,” ujar Kepala Unit (Kanit) Provos Kepolisian Sektor (Polsek) Cluwak, Aiptu Bambang Asmoro saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Lanjutnya, pihak kepolisian tak mengetahui pasti terkait motif di balik kejadian itu.

“Itu kan ada ibu-ibu masak di belakang rumah yang punya kerja, yang satu masak, yang satu mungkin cuci piring, dari belakang muncul diduga teror pocong. Akan tetapi, entah maksud dan tujuannya apa belum tahu intinya menakut-nakuti, karena pelakunya gak sempat ketangkap,” lanjutnya.

Saat warga yang menyaksikan berteriak, datang warga lain mengejar sosok misterius berwarna putih yang diduga pocong.

Kemudian, sosok tersebut berusaha ditangkap oleh warga.

Sayangnya, yang ditangkap hanyalah kain atasan mukena.

Mukena pun kemudian hendak dibakar oleh warga yang menangkap.

“Pada saat ibu-ibu teriak, dari dalam rumah keluar orang bermaksud menangkap, tetapi pas ditangkap hanya rukuh, pelaku dlosor lalu lari. Itu hanya rukuh, rukuh aja itu bagian atas, gak komplit,” terangnya.

Media sosial sempat gaduh dengan adanya kejadian itu, terlebih berbagai akun medsos sosial memviralkannya.

Namun, menurut keterangan kepolisian, masyarakat tidak merasa gaduh.

“Respons masyarakat sehabis itu biasa setelah kejadian itu, seperti biasanya gak ada resah karena itu hanya orang jahil. Aktivitas masyarakat di Dukuh Lembah, Desa Mojo setelah kejadian seperti biasa, hiburan dangdut berjalan lancar sampai pukul 23.00 WIB,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pancasila Bukan Hanya Dokumen Historis, Tapi Jiwa Bangsa 

Polsek Cluwak mengimbau agar warga tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Pihaknya melakukan patroli rutin dan menekankan adanya pos keamanan lingkungan (Poskamling) karena sebelumnya sempat pasif.

“Imbauan ke warga harap waspada, menjaga kamtibmas. Polsek mengadakan patroli, warga diimbau Poskamling diaktifkan kembali, karena akhir-akhir ini pasif. Tapi setelah kejadian itu, Polsek Cluwak patroli, sehingga Poskamling udah berjalan,” paparnya.

Ia menjelaskan, kejadian teror pocong di Kecamatan Cluwak tidak ada kaitannya pada peristiwa yang sempat viral di tahun 2024 lalu.

Sampai saat ini, pihaknya tidak mengetahui motif apa yang dilakukan oleh oknum warga, dengan menakut-nakuti sesama warga menjadi sosok pocong jadi-jadian.

“Sementara belum terjawab yang di 2024, mungkin karena entah apa, wong motifnya kemarin belum jelas, itu hanya menakuti aja. Untuk 2024, itu belum ada jawaban, motifnya apa belum tahu,” tandasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini