Ternyata Produksi Kedelai Asal Pati Turut Tekan Keran Impor dari Mancanegara 

waktu baca 2 menit
Rabu, 8 Jan 2025 08:13 0 331 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Hasil pertanian di Kabupaten Pati turut menyumbang pasokan kedelai domestik di tengah banyaknya impor kedelai mancanegara.

Diketahui, pasokan kedelai nasional didominasi oleh kedelai impor dari luar negeri.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut 90 persen kebutuhan kedelai di Indonesia kebanyakan didatangkan dari negara lain.

Menanggapi adanya hal itu, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muslihan menyampaikan bahwa perhatian Bapanas menjadi angin segar bagi para petani khususnya petani kedelai.

“Ini sangat berarti bagi petani di Kabupaten Pati, apalagi potensi yang di Pati merupakan lumbung tidak hanya kedelai, bahkan padi, jagung semuanya dari Kabupaten Pati,” urainya, Selasa, 7 Januari 2025.

Menurut Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bapanas, Maino Dwi Hartono, rendahnya pasokan kedelai nasional yang berasal dari produk lokal, disebabkan karena tidak tentunya musim.

Sehingga petani hanya menanam kedelai di Indonesia pada musim tertentu saja, seperti halnya kemarau.

“Selama ini 90 persen (kedelai) masih impor, sehingga apa yang dilakukan teman-teman kami di Pati ini kita berikan apresiasi, perlu kita dorong,” ungkapnya.

Pihaknya mendorong para petani di Kabupaten Pati yang sudah menanam kedelai agar meningkatkan hasil produksinya.

Kemudian, untuk petani yang belum menanam kedelai dianjurkan untuk menanam produk pertanian tersebut, mengingat potensinya sangat menjanjikan.

“Pemerintah semuanya mendorong, petani tetap bersemangat menanam, semangat tentu karena apa? Karena harganya menjanjikan dan menguntungkan, sehingga perlu kita pertahankan perlu kita tingkatkan produksinya,” terangnya

BACA JUGA :  Operasi Zebra Candi Juga Sasar Pasar Tradisional 

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini