Terjadi Peningkatan Nilai Ekspor di Pati

waktu baca 2 menit
Senin, 13 Jan 2025 16:51 0 315 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Ekspor merupakan penjualan produk dari dalam negeri ke luar negeri.

Bentuk perdagangan ini kerap dilakukan oleh suatu negara ke negara lain yang memiliki produksi suatu barang tertentu untuk memenuhi konsumen di negeri lain.

Kabupaten Pati menjadi sebuah wilayah di Indonesia yang memiliki nilai ekspor tinggi, bahkan di tahun 2024 kemarin terjadi peningkatan dibanding tahun 2023.

Menurut catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, nilai ekspor pada 2024 tembus Rp2,403 triliun, sedangkan pada 2023 berada di angka Rp1,909 triliun.

Sebanyak 1.000 orang aktif sebagai pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang menghasilkan bermacam produk.

Berbagai produk seperti olahan makanan ringan hingga barang padat karya dihasilkan oleh mereka.

Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santosa menuturkan kondisi IKM di Kabupaten Pati sudah menunjukkan tren positif.

Produk hasil IKM sudah melanglang buana dari Bumi Mina Tani ke pasar ekspor dunia, seperti hasil olahan laut dan mebel.

Di samping itu, produksi perikanan dan sarang burung wallet termasuk yang tertinggi di antara barang lain.

“Komoditas didominasi oleh produk hasil perikanan dan sarang wallet,” sebutnya, Senin, 13 Januari 2025.

Selain itu, komoditas petai juga turut diekspor. Terlebih tanaman petai, amat banyak ditemukan di pegunungan wilayah Kabupaten Pati.

“Jadi kami sangat mendukung usaha para pelaku usaha ini untuk menjadi eksportir, melalui kegiatan pelatihan, serta pengiriman peserta pelatihan,” ujar Hadi.

Salah satu pengrajin bernama Syahrial Aman mengungkapkan, tas anyaman buatannya kini telah menembus pasar internasional.

BACA JUGA :  Terdapat Ratusan Juru Parkir Resmi di Pati dengan Jam Operasi Beragam

Awalnya, ia hanya berfokus pada pasar lokal, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, ia mulai memperluas jangkauan hingga ke negara-negara lain di antaranya Australia, Belgia, Inggris, Jepang, dan Singapura.

Diakuinya, selama ini dirinya kerap ikut pelatihan dan event bisnis di kota-kota besar wilayah Indonesia.

“Jaringan bisnis terbentuk melalui relasi yang dibangun dalam berbagai acara. Modal usaha pun sering kali berasal dari kemenangan di berbagai ajang atau pameran, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini