Tengahi Pertikaian Warga dan Perades di Pati yang Viral, Kades: Hati-hati Menjaga Lisan dan Jari

waktu baca 3 menit
Sabtu, 25 Nov 2023 17:32 0 902 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sedang ramai kasus pemukulan yang dilakukan seorang oknum perangkat desa di Kabupaten Pati terhadap seorang perempuan yang merupakan warga satu kampung.

Peristiwa tersebut melibatkan S yang merupakan pejabat Desa Bumiharjo, Kecamatan Winong dengan seorang warga berinisial RS.

Insiden bermula dari story WhatsApp RS yang diduga menyindir S.

Kejadian itu saat ini sudah ditangani Polsek Winong dan direspons oleh Kepala Desa Bumiharjo. Menurut Kepala Desa Bumiharjo, Agus Pujo Hariyanto, aksi pemukulan yang dilakukan oleh aparatur desa tersebut perlu dilihat secara jeli.

Dirinya mengaku jika pemukulan itu bermula dari tindakan tidak mengenakkan dari warganya. Ia mengibaratkan tak akan ada asap bila tidak ada api.

“Intinya ada sebab ada akibat. Tidak mungkin ada orang pukul orang tanpa sebab, tidak mungkin. Nggak mungkin orang tiba-tiba mukul,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id melalui sambungan telepon, Sabtu, 25 November 2023.

Ia meluruskan bahwa kedua belah pihak sebetulnya saling bertetangga dan tak pernah ada pertikaian sebelum kejadian itu. Ia menegaskan, keduanya sama-sama menjadi korban. Kini pihaknya sedang mencoba melalukan mediasi, walaupun pihak warga tidak berkenan untuk mediasi.

“Pihak desa sudah mengupayakan mediasi. Keduanya sama-sama korban sebenarnya, yang satu mukul yang satu modal mulut,” ucapnya saat dikonfirmasi.

“Keduanya bertetangga di Dukuh Botok. Selama ini baik, tidak ada masalah. Ibaratnya, ketika ada anak nakal maka orang tua mesti memberikan pelajaran,” imbuh Agus menegaskan keterangannya ketika diwawancarai.

BACA JUGA :  Dinilai Tak Becus Kelola Limbah Medis hingga Cemari Lingkungan, Kepala Puskesmas Tambakromo Dituntut 1 Tahun Hukuman

Selaku kepala desa, dirinya berpesan agar setiap orang menjaga lisan dan jari dalam menyampaikan sesuatu. Dirinya menekankan hal tersebut demi kondusifitas.

“Kalau zaman dulu, mulutmu harimaumu, kini jarimu harimaumu. Orang itu kalo mulut dijaga, punya jari juga dijaga. Seperti itu pesan saya,” ujarnya.

Dirinya tak mau banyak berkomentar terkait kelanjutan masalah tersebut, karena pihak pemerintah desa sudah berusaha melalukan mediasi.

“Untuk masalah lebih jelasnya hubungi polsek (Polsek Winong) saja. Itu sudah dimintai keterangan dan BAP. Saat ini sudah diupayakan mediasi,” terangnya.

Sebagai informasi, konflik antar dua warga Desa Bumiharjo itu dari konten story milik RS bertuliskan “Gak ono gunane kowe dadi Lanang, percuma cangkeme loer (dalam bahasa Indonesia “Tidak ada guananya anda menjadi laki-laki, percuma mulutmu besar).”

Melihat postingan itu, sontak, oknum perangkat desa bereaksi dengan me-reply konten story warga tersebut.

“Saya membuat story di WA (WhatsApp), dikomentari dia (S). Dia (S) tanya ‘siapa yang kamu maksud itu?’. Saya jawab, ‘ya tidak dimaksudkan siapa-siapa Pak, kan tidak ada namanya anda’, saya seperti itu,” jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis, 23 November 2023.

RS menegaskan bahwa tak merasa menyindirnya. Namun, karena sudah merasa geram, S mendatanginya lalu memukul wajah, kepala, tangan, hingga paha dengan alas kaki, hingga warga yang merupakan ibu-ibu mengalami luka memar.

“Terus tiba-tiba datang, ke warung tanpa mengucapkan kata-kata apapun langsung saja dipukul pakai sandal. Bagian wajah, kepala, tangan dan paha. Pakai sandal. Keras sekali sampai lebam-lebam mukanya,” katanya.

Lebih lanjut, wanita tersebut melakukan visum dan melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.

“Saya visum ke Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat), dan sudah melaporkan ke Polsek Winong satu minggu yang lalu, hari Selasa,” jelasnya.

BACA JUGA :  Ribuan Pil Setan Disita, Belasan Tersangka Dikecrek

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini