Tenda Perjuangan Bertahan di Tengah Hujan, Petani Pundenrejo Tuntut BPN Serahkan Lahan Moyang dari Jeratan LPI 

waktu baca 2 menit
Kamis, 13 Feb 2025 19:00 0 260 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Tepat hari ini, Kamis, 13 Februari 2025, lima hari petani asal Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati berjuang di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pati untuk menutut keadilan.

Mereka mendesak kepada Kantor BPN Kabupaten Pati mengambil keputusan penyerahan lahan petani 7,3 hektar dari PT Laju Perdana Indah (LPI) yang telah habis Hak Guna Usaha (HGU), kepada petani setempat.

Sampai berita ini dibuat, kondisi hujan menerjang Bumi Mina Tani, bahkan para petani yang berjuang masih bertahan di depan Kantor BPN Kabupaten Pati.

Mereka yang awalnya mendirikan tenda perjuangan di halaman Kantor BPN Kabupaten Pati diusir kepolisian, sehingga harus memindahkan tenda ke depan gerbang Kantor BPN Kabupaten Pati.

“Kami petani Pundenrejo mengabarkan dari Pati, tenda perjuangan dalam kondisi hujan akan menyatakan sikap kami sedulur petani Pundenrejo sudah 5 hari bertahan di depan Kantor BPN. Tujuan kami ingin mempertahankan tanah nenek moyang kami,” ucap Sumiyati mewakili dulur-dulur petani Desa Pundenrejo petang ini.

Para petani mendesak Kantor BPN Kabupaten Pati menyerahkan tanah yang pernah dikelola oleh petani Desa Pundenrejo kepada petani setempat, maka dari itu pihaknya menggalang solidaritas kepada elemen masyarakat supaya suara-suara petani ditindaklanjuti secara nyata oleh pemerintah.

“Tuntutan kami untuk BPN Pati, kembali menyerahkan tanah Pundenrejo kepada petani Pundenrejo, kami akan terus bertahan sampai tuntutan kami dipenuhi. Kami harap dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung kami, khususnya di sekitar Kantor BPN Pati,” tegasnya membacakan pernyataan sikap dari petani Desa Pundenrejo.

BACA JUGA :  Buat E-KTP Kini Mudah, Sehari Langsung Jadi

Pihaknya menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tahu bahwa perjuangan petani dalam memperjuangkan lahan terus menyala.

Sekaligus sampaikan pengertian kepada masyarakat sekitar jika kehadiran mereka hanya demi menantikan janji manis Kantor BPN Kabupaten Pati

“Karena ketika kami mendirikan dirusak, kami terpaksa mendirikan tenda di luar pagar BPN Pati. Maka dari itu, kami mohon toleransinya dan mohon maaf apabila kami masih terus bertahan karena kami akan terus bertahan sampai tuntutan terhadap BPN menyerahkan lahan kepada petani,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini