PATI – Mondes.co.id | Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati mengungkapkan, jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tahun ini diturunkan secara signifikan.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembinaan (Kabid P2) TPI, DKP Pati, Soleh mengatakan, PAD Kabupaten Pati sangat mengandalkan sektor perikanan, utamanya dari retribusi TPI yang tersebar.
Pada tahun 2023, ia menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mematok target PAD senilai Rp5,5 miliar dari retribusi TPI yang dikelola DKP Pati.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibanding tahun 2022. Soleh menyampaikan, target retribusi yang harus dipenuhi TPI hingga akhir tahun sebesar Rp11,96 miliar.
“Target retribusi tahun ini Rp5,5 miliar. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp11,96 miliar,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Kamis, 31 Agustus 2023.
Penurunan target retribusi TPI untuk PAD Kabupaten Pati ditengarai adanya beberapa faktor, di antaranya tidak adanya aktivitas di empat dari delapan TPI. Serta keberadaanya cold storage yang semakin banyak.
“Sejauh ini ada empat TPI yang tidak ada aktivitas, yaitu TPI Pecangaan Batangan, TPI Sambiroto Tayu, TPI Margomulyo Tayu, dan TPI Alasdowo Dukuhseti. Hal ini karena nelayan yang dulu terbiasa lelang di situ memilih menjual ikan ke bakul secara langsung. Sekarang aktivitas pelelangan ikan hanya di TPI Unit 1 dan 2 Juwana, TPI Puncel, dan TPI Banyutowo” ungkapnya.
Pelelangan ikan juga terjadi di beberapa cold storage milik swasta. Sejauh ini ada 60 cold storage yang jadi tujuan pelelangan para nelayan. Keberadaanya membuat nelayan tak melakukan pelelangan di TPI.
“Adanya cold storage ini mempengaruhi penurunan retribusi TPI,” ungkapnya.
DKP Kabupaten Pati mencatat Januari sampai dengan Agustus 2023, retribusi TPI yang dicapai baru Rp3.732.083.567.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar