Tak Mau Kalah, Puluhan Kakek Nenek di Jepara Wisuda S1

waktu baca 2 menit
Kamis, 7 Nov 2024 14:16 0 322 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Tidak mau kalah dengan mahasiswa yang menyelesaikan tugas belajarnya di kampus, kakek nenek di Jepara ini juga mengikuti prosesi wisuda.

Hal ini setelah mereka lulus Sekolah Bina Keluarga Lansia (BKL) Wijaya Kusuma Desa Lebuawu Kecamatan Pecangaan.

Sebanyak 43 lansia mengikuti prosesi wisuda di Gedung Shima, Jepara pada Kamis (7/11/2024).

Wisuda ini merupakan kedua kalinya digelar di Jepara, setelah BKL Senja Lestari Desa Cepogo pada 2023 lalu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara, Muh Ali mengatakan, sedikitnya 43 lansia mengikuti wisuda sekolah lansia standar 1 (S1).

“Konsep dasar  yang dikembangkan dalam sekolah ini adalah pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education),” kata Muh Ali.

Dalam hal ini, perlu upaya pencegahan dan pembinaan non formal mengenai 7 dimensi lansia, antara lain dimensi fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional, serta dimensi lingkungan.

Tujuannya untuk mewujudkan lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat).

“Program Wisuda Lansia ini merupakan kedua kali di Jepara. Harapannya, mereka lebih produktif, berkarya, dan bahagia,” kata dia.

Sebanyak 43 lansia yang diwisuda terdiri dari 29 perempuan dan 14 laki-laki.

Ini menjadi suatu lembaga untuk mewujudkan lansia yang smart, mandiri dan bermartabat dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sekda Edy Sujatmiko mengatakan, Sekolah Lansia merupakan wujud implementasi pemerintah dan perhatian terhadap para lansia. Sehingga, mereka tetap produktif dan berkarya, meski di usia senja.

BACA JUGA :  Update 4 April 2024, Simak Daftar Harga Bahan Pokok Terbaru di Pati

“Selamat kepada wisudawan/wisudawati, semoga ilmu yang sudah dipelajari di sekolah lansia, dapat diimplementasikan di keluarga maupun di lingkungan sekitar,”ucapnya.

Sekolah Lansia sebagai bentuk program mewujudkan angka harapan hidup. Pada 2017, angka harapan hidup penduduk Jepara sebesar 72 per tahun, dan 2024 mengalami peningkatan sebesar 76 per tahun.

“Ini bukti nyata Kabupaten Jepara sebagai predikat Kabupaten Sehat. Caranya denagn menggencarkan pola hidup sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” terang Edy Sujatmiko.

Dalam acara itu, diserahkan penghargaan oleh Sekda Edy Sujatmiko kepada wisudawan/wisudawati terbaik dan penyerahan cindera mata wisudawati tertua Tumini Suyanti, dengan usia 79 tahun.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini