PATI – Mondes.co.id | Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati terendam air. Terjangan air banjir di pemukiman warga bahkan sudah mencapai 25 sentimeter yang mana seukuran kaki orang dewasa.
Kondisi tersebut menghambat aktivitas warga setempat, bahkan puluhan warga sudah dievakuasi ke tempat pengungsian.
Selain itu, situasi itu pun membawa beban bagi warga saat melakukan kegiatan perekonomian. Salah satu warga desa tersebut Neli (26) mengaku sedih, lantaran terjadinya banjir yang menyebabkan aktivitas usaha keluarganya terganggu.
Ia mengaku jika kolam tempat usaha pemancingan ikan yang dikelola keluarganya meluap karena debit air yang semakin besar.
“Airnya cepat banget naiknya dari Rabu pagi sampai sekarang, sampai kolam kami tergenang. Ikan-ikan yang masih kecil kemungkinan besar hanyut,” ungkapnya saat ditanya Mondes.co.id, Jumat, 15 Maret 2024.
Dirinya mengatakan bahwa kolam pemancingan berhenti operasi sementara lantaran meluap. Bahkan, kondisi ini menyebabkan event memancing yang akan diselenggarakan Minggu, 17 Maret 2024 besok dibatalkan.
“Tergenangnya kolam ini kita gak ada yang tahu ikan hanyut atau tidak. Namun, kolam ndak bisa beroperasi padahal besok tanggal 17 Maret mau ada event, eh banjir, ya dibatalkan,” ucapnya sambil meratapi kesedihan.
Akan tetapi, kondisi meluapnya kolam tidak sampai mengakibatkan ikan-ikan dewasa hanyut, karena di sekeliling kolam sudah terpasang jaring.
“Ikan yang babon (induk ikan) gak mungkin hanyut soalnya dipasang jaring semua di sekelilingnya,” katanya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa akses jalan menuju Desa Gadudero hingga alternatif Kabupaten Kudus tidak bisa dilewati.
“Kondisi jalan udah tidak bisa dilewati, ya kan karena banjir akses jalannya tidak bisa dilewati,” tegasnya .
Neli berharap masalah banjir segera diatasi. Keberadaan kali mati di Desa Kasiyan menurutnya layak untuk dinormalisasi guna meminimalisir adanya banjir.
“Harapannya masalah banjir bisa segera diatasi. Kali mati yang berada di jembatan sebelum jembatan utama bisa dinormalisasi, karena itu dulunya kan kali, tapi sekarang gak tahu malah jadi sawah,” tandasnya menceritakan ke awak media.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar