BLORA – Mondes.co.id | Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Nurul Qur’an yang berada di Kabupaten Blora menjadi pondok yang fenomenal.
Pasalnya, selain didirikan anggota aktif kepolisian, ternyata TPQ ini sukses mencetak santri berprestasi.
Meskipun memiliki tempat yang sederhana serta baru berdiri sejak 2019 silam. Namun, sejumlah pencapaian diraih oleh pondok mengaji yang didirikan oleh Aiptu Adi Tri Sukomono yang notabene anggota Kepolisian Resor (Polres) Blora.
“TPQ kami ini tidak kalah dengan sekolah yayasan swasta maupun pondok-pondok besar. Kami juga terlibat di berbagai lomba-lomba, dan kami juga kerap juara dari santri sini,” ujarnya kepada Mondes.co..id, Sabtu (22/6/2024).
Selama ini ia menyediakan sarana dan prasarana pendidikan kepada para santri yang berlokasi di Kelurahan Bangkle tersebut.
Fasilitas berupa Alquran, ruang belajar, dan biaya ngaji gratis bagi yang tidak mampu pun ia berikan demi menunjang bekal pendidikan anak.
“Kami sediakan tempat, meja, Alquran, yang tidak mampu beberapa anak kami gratiskan, seperti yang yatim-piatu. Selama Ramadan kami gelar tadarus bersama dan buka puasa bersama,” terangnya.
Selama ini, ia mengajari ngaji 150 santri. Pondok yang ia dirikan dengan keringat dan tekadnya itu kerap meraih berbagai prestasi berbagai tingkat. Mulai dari tartil, Cerdasa Cermat Islam (CCI), menggambar, ceramah, cerita Islami, adzan, dan tilawah.
“Selain itu, kami juga juara 1 lomba MAPSI Kabupaten Blora, masuk tingkat provinsi di urutan ke-9. Lalu juara 2 MAPSI Kabupaten Blora. Untuk lomba FASI tingkat Kabupaten Blora juara 1 di tartil pada 2023,” imbuh Aiptu Adi.
Berikut perolehan juara yang diraih oleh santri TPQ Nurul Quran
1. Juara 1 Tartil Putra
2. Juara 2 Tartil Putri
3. Juara 1 CCI Kecil
4. Juara 3 CCI Besar
5. Juara 1 Menggambar Putri
6. Juara 3 Menggambar Putra
7. Juara 2 Ceramah
8. Juara 3 Cerita Islami
9. Juara 2 Adzan
10. Juara 1 Tilawah Putra
11. Juara 1 Tilawah Putri.
1. Juara 1 Tartil Qur’an di ajang FASI
2. Juara 1 Lomba MAPSI
3. Juara 2 Lomba MAPSI
Peringkat 9 Lomba MAPSI.
Selama ini Aiptu Adi dan sang istri berjuang mengajarkan ilmu dan amalan untuk anak-anak di lingkungan sekitar. Meski demikian, sejumlah kendala sempat dialami.
“Kendala itu kurangnya orang tua men-support anak, seperti keluhan anak capek pulang sekolah dan lain-lain,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya optimis jika santri –santri lulusan TPQ Nurul Qur’an mampu menjadi teladan di masyarakat.
Serta usahanya mampu mengembangkan pondok semakin lebih baik.
“Kami berharap dapat berkembang, sejauh ini kami mengandalkan kemampuan sendiri, semoga bisa menggugah warga sekitar dan donator,” ungkapnya.
Ia memiliki target, santri tamatan TPQ Nurul Qur’an mampu menjadi tokoh yang menjadi teladan di masyarakat.
Serta pihaknya bermimpi ingin mengembangkan TPQ lebih besar lagi, bahkan semakin berkembang seperti madrasah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar