REMBANG — Mondes.co.id | Desa Gedangan yang terletak di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, menyimpan sebuah keunikan yang menarik perhatian banyak orang.
Di tengah deretan rumah-rumah warga yang padat, hampir tidak ada satu pun rumah yang menghadap ke arah barat.
Keunikan ini bukan disebabkan oleh faktor geografis atau tata ruang desa, melainkan berakar pada sebuah kepercayaan turun-temurun yang telah mengakar kuat di masyarakat setempat.
Menurut penuturan beberapa warga, kepercayaan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu.
Muncul keyakinan bahwa jika sebuah rumah dibangun dengan posisi menghadap ke barat, akan terjadi hal-hal yang kurang baik.
Hal ini bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kerezekian yang seret, hingga munculnya berbagai musibah atau kesialan.
Meskipun terdengar tidak logis bagi sebagian orang, kepercayaan ini tetap dipegang teguh oleh mayoritas penduduk desa.
Salah satu warga, Sutikno (51) mengungkapkan bahwa hal ini sudah menjadi semacam “aturan tidak tertulis” yang dihormati.
“Sejak dulu, orang-orang tua sudah bilang, jangan bangun rumah menghadap barat. Nanti rezekinya susah, ada saja masalahnya,” ujarnya.
“Meskipun tidak ada bukti ilmiah, kami percaya hal ini. Buktinya, rumah-rumah di sini rata-rata menghadap ke timur atau selatan,” tambahnya.
Keunikan ini juga dibenarkan oleh warga Desa Gedangan lain, Ahmad Sai’in.
“Memang benar, di desa kami ini hampir semua rumah tidak menghadap ke barat. Ini bukan paksaan, tapi sudah menjadi kearifan lokal yang kami jaga,” kata Sai’in.
Ia menilai bahwa ini menjadi keunikan tersendiri.
“Kami menghormati kepercayaan warga, dan sejauh ini, hal itu tidak menimbulkan masalah. Justru, ini menjadi ciri khas desa kami yang unik dan membuat masyarakatnya saling menghormati,” jelasnya.
Sai’in menambahkan bahwa kepercayaan ini tidak menghalangi perkembangan desa.
Pembangunan infrastruktur tetap berjalan lancar dan interaksi sosial antar warga tetap harmonis.
Meski zaman terus berkembang dan masyarakat semakin modern, tradisi dan kepercayaan lokal di Desa Gedangan tetap hidup.
Ini menjadi bukti bahwa di tengah arus globalisasi, kearifan lokal masih memiliki tempat yang kuat dan dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.
Keunikan ini bukan hanya sekadar mitos, melainkan bagian dari identitas sosial dan budaya yang membentuk karakter Desa Gedangan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar