Tahun Ini, Kemiskinan Ekstrem Jepara Ditekan Hingga 10 Ribu Jiwa

waktu baca 2 menit
Rabu, 3 Jan 2024 15:27 0 728 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Angka kemiskinan ekstrem di Jepara masih cukup tinggi. Hingga tahun 2023 lalu, tercatat masih ada 23 ribu penduduk Jepara yang terdampak kemiskinan ekstrem.

Pada tahun ini, berbagai intervensi akan dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Jepara.

Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menggelar Rapat Koordinasi Kedinasan Perangkat Daerah Kabupaten Jepara di Ruang Rapat Sosrokartono pada Rabu, 3 Januari 2024.

“Kami targetkan kemiskinan ekstrem tahun ini akan berkurang hingga 10 ribu jiwa,” kata Edy.

Dalam kegiatan itu, Pj Bupati didampingi Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko, Asisten I Sekda Jepara Ratib Zaini, Asisten II Sekda Jepara Heri Yulianto, dan Asisten III Sekda Jepara Ronji.

“Terima kasih atas kinerjanya selama tahun 2023, kita berhasil memperoleh 35 penghargaan,” kata Edy.

Pj Bupati meminta agar capaian baik tersebut dipertahankan, dan beberapa bidang yang menjadi catatan untuk diperbaiki di tahun ini. Seperti penurunan prevalensi stunting dan angka kemiskinan ekstrem.

“Di tahun 2024 ini dinamika politik menjadi penting bagi perhatian kita. Namun saya minta untuk tidak terpengaruh, fokus pada pelayanan masyarakat saja,” ucapnya.

Sebagai Aparatur Sipil Negara, ia menekankan agar fokus pada tugas pokok dan fungsi, serta mengedepankan asas netralitas sesuai regulasi yang telah ditentukan. Kepada seluruh pimpinan perangkat daerah, dirinya meminta agar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah dirancang masing-masing perangkat daerah sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.

BACA JUGA :  Sawah Terdampak Banjir akan Dibantu Asuransi Jasa Indonesia

Secara khusus, Pj Bupati meminta Sekda agar mengevaluasi perangkat daerah setiap tiga bulan sekali, guna memastikan RKA tersebut sesuai dan bukan hasil copy paste dari tahun sebelumnya.

“Karimunjawa tolong dipastikan stok sembako dan BBM terpenuhi terutama di musim penghujan ini,” ujar Edy.

Hal tersebut mengantisipasi terjadinya gelombang tinggi dan cuaca ekstrem, yang menurut prakiraan BMKG akan terjadi di bulan Januari hingga April 2024. Beberapa waktu lalu, Edy memastikan bahwa transportasi dari dan menuju Karimunjawa berjalan lancar, terutama di musim libur Natal dan tahun baru lalu.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini