Sudah Banyak Petambak Garam Pati Gunakan Geo-isolator, Ini Keunggulannya

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Jan 2025 12:54 0 437 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Petambak garam di Kabupaten Pati mulai menerapkan geo-isolator sebagai sarana-prasarana untuk memudahkan memproduksi garam di tambak.

Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, hampir seluruh petambak telah memanfaatkan teknologi tersebut demi meningkatkan kualitas produksi

“Teknologi yang saat ini mudah diterima petambak garam Pati geo-isolator. Hampir 99 persen sudah memakai geo-isolatir, terakhir kali kami memberikan geo-isolator di Desa Mangunlegi, Kecamatan Batangan, tinggal itu saja karena sebetulnya enggan menggunakannya,” ungkap Ari Wibowo selaku Pembina Mutu Hasil Kelautan DKP Kabupaten Pati, saat dihubungi Mondes.co.id, Rabu, 15 Januari 2025.

Ia menyampaikan, penggunaan meja-meja garam geo-isolator dapat mempercepat penguapan garam.

Selain itu, geo-isolator dapat berfungsi menghasilkan kristal garam yang jauh lebih besar daripada sebelum gunakan geo-isolator.

“Fungsi geo-isolator mempercepat penguapan supaya tidak rembes dengan meja garam ini ke tanah, karena ada penahannya. Otomatis kristalisasi lebih gede-gede dan cepat,” paparnya.

Ari juga menambahkan kondisi fisik air yang tertampung di meja garam lebih bening, sehingga membuat garam jauh lebih steril.

Hal ini dapat meningkatkan daya jual, lantaran kadar air dalam garam tersebut jauh lebih kecil dibanding garam produksi manual.

“Kualitas air yang masuk meja garam lebih bening dan putih. Pedagang sudah bisa melihat mana garam geo-isolator maupun garam tanpa geo-isolator, makanya pedagang sekarang nyari garam geo-isolator karena kadar airnya sedikit dibanding pembuatan manual,” urainya.

Dirinya mengungkap bahwa masa efektif memproduksi garam yakni 7 sampai 10 hari, demi menghasilkan mutu garam yang bagus di tiap musimnya.

BACA JUGA :  Rembang Upayakan Tarik Minat Investor Lewat Potensi Pertanian

Dengan adanya geo-isolator, meminimalisir resapan ke dalam tanah untuk olahan garamnya, sehingga pemanfaatan geo-isolator sangat vital bagi petambak.

“Selama pasarnya ada dengan kualitas bagus dan harga tercukup, maka membuat garam bagus. Waktu efektif 7 sampai 10 hari bagus, dengan musim mendukung,” tuturnya.

Bila belum ada bantuan pengadaan geo-isolator dari pemerintah, bahkan para petambak rela mencari geo-isolator secara mandiri.

“Yang tidak menggunakan geo-isolator resapan poros tanah lebih tinggi, sehingga efektifitas produksi bagus geo-isolator, sekarang petambak sering nyari sendiri,” tandas Ari.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini