PATI – Mondes.co.id | Harga beras yang sempat melambung tinggi beberapa waktu lalu, membuat masyarakat terutama kalangan bawah harus mengeluarkan biaya ekstra demi memenuhi kebutuhan hidup.
Namun kini, sejak sepekan terakhir, harga beras perlahan menurun dan saat ini stok beras pun melimpah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan melalui Alfianingsih Firmanwigati Kepala Bidang Ketersedian dan Kerawanan Pangan.
“Neracanya masih di atas stok kebutuhan, untuk kebutuhan kita setiap per bulannya 385 ton per bulan, untuk neracanya kita saat ini ada di sekitar total 9684 ton,” ungkap Fifin, sapaan akrabnya.
Awal bulan Februari 2024 harga beras di pasaran sempat mencapai 16ribu per satu kilogram.
Kenaikan harga beras yang cukup tinggi disebabkan beberapa faktor, terutama suplai beras sempat tersendat sementara permintaan tinggi, belum lagi terdampak El Nino.
“Tahun 2023 ada El Nino, yang mengakibatkan tiga musim tanam kita gagal terus karena tidak ada air hujan,” imbuhnya.
Akan tetapi, ada hal lain yang menjadi penyebab tingginya harga beras, diduga karena tersendatnya proses giling gabah di penggilingan.
“Saat kami ada meeting sama Bulog, pihaknya menyampaikan saat ini gabah turun, yang semula Rp8 ribu sekian sekarang menjadi Rp7 ribu sekian, lha akibatnya di penggilingan mereka tidak mau menggiling beras, karena dulu mereka beli gabahnya mahal, lalu distok, ini mungkin menyebabkan beras itu stoknya sedikit di lapangan dan harganya menjadi mahal,” tutupnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar