Smart Farming, Dorong Ketahanan Pangan dan Modernisasi Pertanian

waktu baca 3 menit
Senin, 21 Jul 2025 17:14 0 69 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Rembang, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) menggelar Sarasehan Smart Farming di Pendopo Museum Kartini, Senin (21/7/2025).

Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendorong adopsi teknologi di sektor pertanian, sejalan dengan visi nasional menuju swasembada pangan.

Sarasehan yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta ini meliputi beragam pemangku kepentingan, mulai dari petani milenial, kelompok tani, tokoh pertanian, hingga perwakilan dari berbagai instansi terkait.

Dintanpan Rembang juga menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai mitra akademik, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan pertanian berbasis riset dan inovasi.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dintanpan Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko, menegaskan bahwa sarasehan ini merupakan kontribusi nyata Pemkab Rembang terhadap arah kebijakan pembangunan nasional.

Ia mengutip misi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian bangsa melalui swasembada pangan dan energi, serta penguatan kesejahteraan rakyat, desa, dan petani.

Menurut Fajar, semangat ini juga selaras dengan misi Bupati Rembang yang berfokus pada penguatan sektor pertanian berbasis teknologi.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan.

Fajar menambahkan bahwa Smart Farming atau pertanian cerdas adalah jawaban strategis terhadap berbagai tantangan pertanian saat ini, termasuk perubahan iklim, degradasi lahan, dan keterbatasan sumber daya.

“Teknologi seperti pertanian presisi, Internet of Things, penggunaan drone, hingga integrasi big data perlu mulai dikenalkan dan diimplementasikan, terutama di daerah agraris seperti Rembang,” ujar Fajar.

BACA JUGA :  Geger Rekrutmen Perades di Pati, Pj Bupati Sarankan Introspeksi Diri

Melalui sarasehan ini, Dintanpan bertekad untuk membuka ruang dialog yang konstruktif antara pemerintah, akademisi, peneliti, praktisi, dan para petani.

Diharapkan, kolaborasi lintas sektor ini mampu membangun ekosistem pertanian modern yang lebih adaptif, efisien, dan produktif.

Sementara itu, Bupati Rembang Harno menyatakan dukungan penuhnya terhadap penerapan smart farming, khususnya di kalangan petani muda.

Ia menekankan bahwa kemajuan zaman menuntut semua sektor, termasuk pertanian, untuk beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi.

“Di zaman modern ini kita harus mengikuti perkembangan zaman, kalau tidak pasti ketinggalan. Di luar negeri pertaniannya sudah modern, maka kita harus mengikuti. Kalau tidak kita akan kesulitan karena tidak ada lagi yang minat bekerja di bidang pertanian,” tegas Bupati Harno.

Bupati Harno juga meyakini bahwa penerapan smart farming dapat menjadi pintu masuk bagi lahirnya berbagai inovasi baru di bidang pertanian.

Selain mempercepat modernisasi sektor ini, inisiatif ini juga sejalan dengan program nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.

“Maka dengan smart farming ini akan menimbulkan sesuatu yang baru untuk melahirkan inovasi agar ke depan bisa dilakukan dengan teknologi yang modern. Kita arahnya ke situ, di samping juga mendukung program Pak Presiden Prabowo, swasembada pangan,” pungkasnya.

Sarasehan Smart Farming ini diharapkan menjadi langkah awal yang kokoh bagi Kabupaten Rembang untuk mewujudkan pertanian yang lebih maju, produktif, dan berkelanjutan, demi tercapainya ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di masa depan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini