JEPARA – Mondes.co.id | Datangnya bulan Ramadan membawa nuansa tersendiri bagi masyarakat pada umumnya. Tak terkecuali bagi komunitas yang ada di lembaga sekolah atau madrasah.
Baik dari tingkat taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini sebagaimna dilakukan, siswa-siswi SDIT Amal Insani mengikuti kajian duha selama Ramadan.
“Setiap hari, kajian duha ini diikuti siswa kelas 1 hingga klas 6. Mereka sangat antusias,” ungkap Penanggung Jawab kegiatan Ramadan, Yusqi Ulwiyah, Selasa 28 Maret 2023.
Disampaikan, kajian duha ini sudah menjadi kajian rutian setiap tahun yang dilaksanakan. Program ini sempat terhenti manakala pandemi covid yang melanda.
Dalam taujihnya, pemateri Hendro Wibowo mengatakan bahwa orang yang tidak berpuasa itu ibaratnya tidak mempunyai anggota badan yang tidak utuh. Kepada anak-anak dia bertanya,” Bila kalian punya mobil, rodanya 4 tapi tidak ada lampunya. Sempurna tidak? karena begitulah rukun Islam yang lima.” Tanya Hendro.
Bila kita berpuasa satu bulan penuh maka itu akan menghapus dosa-disa satu bulan penuh. Sebagaimana hadist yang berbunyi:
ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu,” (HR Bukhari).
“Selama setahun hanya ada satu bulan Ramadan. Artinya yang sebelas bulan kita tidak puasa Ramadan. Nah, selama sebelas bulan itu kita tidak bisa menghitung dosa-dosa kita. Kita tidak bisa menghitung sebagaimana kita tidak bisa menghitung baju-baju yang kita miliki karena saking banyaknya,” paparnya.
Disampaikan, makna puasa Ramadan ada tiga, yaitu satu sebagai rukun Islam, kedua sebagai penghapus dosa, dan ketiga sebagai amal ibadah manusia yang bisa menyebabkan seseorang bisa masuk surga-Nya Allah SWT.
“Maka untuk itu, bersemangatlah puasa Ramadan karena puasa Ramadan memiliki banyak keutamaan,” tandas Hendro,
Kajian duha ini dilaksanakan seusai salat duha dengan durasi waktu 10 menit. Agar berjalan efektif maka materi untuk kajian duha sudah disiapkan oleh panitia.
Namun, tidak menutup kemungkinan pemateri diperbolehkan menyampaikan materi di luar yang telah disiapkan panitia.
Beberapa pemateri kajian duha antara lain, Purdayanti, Nur Alim Tamrin, Hendro Wibowo, Sri Suliyah, Ahmad Subhan, Bukhori, Syaifudin, Tri Handayani, Juzuk Angzila, Mulyadi, Khofifah, Nur Kheli, Yusqi Ulwiyah, Nurul Falah, Anik Sholekhah, dan Agus Zuliyanto. (Ar/Dr)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar