Sing Gemati Digadang Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

waktu baca 2 menit
Rabu, 24 Mei 2023 06:35 0 1293 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Program Sing Gemati yang diluncurkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jepara, digadang-gadang mampu menekan kasus kematian ibu dan anak di Kabupaten Jepara.

Sing Gemati merupakan kepanjangan dari Sinergisitas Gerakan Menekan Kematian Ibu dan Bayi.

Data jumlah ibu hamil di Kabupaten Jepara tahun 2022 adalah 20.841, sedangkan jumlah bayi baru lahir sebanyak 18.637 bayi.

Berdasarkan data Laporan Kematian Ibu dan bayi tahun 2022 di Kabupaten Jepara, tercatat jumlah kematian ibu sebesar 13 kasus dari target 14 kasus dan angka kematian bayi sebesar 4,24 dari target 5,15.

Penyebab tingginya AKI paling banyak adalah karena hipertensi.

Di mana kondisi ibu hamil di awal TM II dan III adalah pola makan yang tidak sesuai dan nutrisi yang kurang.

Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta pada jajarannya untuk konsisten menyelesaikan permasalahan tersebut.

Permasalahan stunting yang menjadi prioritas nasional pun juga perlu diperhatikan.

“Saya minta sinergitas gerakan menekan kematian bayi dan ibu ini serentak kami perhatikan,” kata Edy, Rabu 24 Mei 2023, saat sosialisasi di Gedung Shima Setda Jepara.

Kepala Dinkes Kabupaten Jepara Mudrikatun menekankan pentingnya dukungan lintas program dan lintas sektor untuk penurunan AKI-AKB tersebut.

Sebab menurutnya, akses informasi kesehatan ibu dan anak (KIA) di masyarakat masih belum optimal.

Kurangnya pemahaman masyarakat terkait risiko tinggi pada ibu hamil.

Berdasarkan Laporan Program KIA tahun 2022, deteksi dini risiko tinggi yang ditemukan oleh hanya masyarakat sebanyak 1.400 (6,72%), sedangkan estimasi sasaran ibu hamil risti yang dideteksi oleh masyarakat adalah 15%.

BACA JUGA :  Ada Kenaikan Bahan Pokok Jelang Nataru, Pj Bupati: Masih Wajar untuk Masyarakat

“Perlu adanya pengoptimalan dalam upaya percepatan penurunan AKI-AKB bersama dengan stakeholder dan OPD teknis lainnya maupun masyarakat. Untuk itu diperlukan strategi SING GEMATI dalam upaya percepatan penurunan AKI-AKB dengan harapan dapat menekan kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Jepara,” kata Mudrikatun.

Ia juga menambahkan, regulasi daerah yang ada belum memberikan langkah pasti dan terprogram dalam pencegahan kasus AKI-AKB.

Sehingga mengakibatkan tidak terealisasinya kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini