PATI – Mondes.co.id | Sepeda listrik saat ini memang menjadi tren di masyarakat, selain murah dan mudah dijangkau, salah satu alat transportasi ini juga lebih ramah lingkungan dan tidak memerlukan BBM sebagai bahan bakarnya.
Walau bisa dijangkau hampir semua masyarakat, sepeda listrik juga mempunyai risiko besar yaitu rawan terbakar karena korsleting aliran listrik yang menjadi komponen penggerak utama.
Menurut Yanto, salah satu teknisi listrik senior, sepeda listrik menggunakan baterai tipe Li-ion yang bisa di isi ulang atau dicas.
Jika salah pengecasan dan menimbulkan korsleting aliran listrik, tidak menutup kemungkinan jika kendaraan tanpa suara tersebut bisa hangus terbakar.
“Batrainya pakai Li-ion sama seperti Hp yang bisa dicas, tapi kapasitasnya lebih besar. Harus berhati-hati saat melakukan pengecasan, jangan sampai salah, bisa-bisa konslet dan terbakar,” ujarnya saat ditemui di warung kopi langganannya,” Kamis (1/8/2024).
Lelaki yang juga berprofesi sebagai tenaga freelance di PLN Pati tersebut lebih jauh memaparkan, sepeda listrik bisa terbakar lantaran termal runway yang ada di dalam baterai mengalami kebocoran.
Dari kebocoran tersebut, akan menimbulkan gas beracun, sehingga menimbulkan percikan api yang nantinya membakar sepeda listrik.
Ia menyarankan supaya para pengguna listrik untuk sering-sering membaca buku panduan pengecasan sepeda listrik. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengaplikasiannya.
“Kalau ngecas harus sesuai pedoman buku panduan, misal kapasitas penuhnya 1 jam ya segitu, supaya batrai tidak mudah mengalami penurunan tegangan dan menyebabkan kerusakan di baterai,”tutup dia.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar