PATI – Mondes.co.id | Semakin sepinya masyarakat yang mempergunakan jasa Angkutan Kota (Angkot) sebagai sarana transportasi utama di Kabupaten Pati, mengakibatkan para sopir harus bekerja ekstra untuk mendapatkan penumpang.
Menurut Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Pati Suyanto, para sopir angkot saat ini rela menjemput pelanggan dari pintu ke pintu atau door to door agar mereka tetap mendapatkan langganan.
Padahal, dahulu sarana transportasi angkot tersebut hanya beroperasi di jalan raya saja dan tidak masuk ke desa-desa.
“Door to door mas sekarang sopir angkot, misal pelanggannya di area Jambean Kidul ya sopirnya jemput ke sana, kalau tidak begitu ndak dapat penumpang,” ujar Suyanto, Rabu (18/12/2024).
Diungkapkannya, metode ini adalah satu-satunya celah agar para sopir angkot masih bisa bertahan dan mendapatkan pemasukan untuk menghidupi keluarga mereka.
Bahkan, ia membeberkan jika trayek angkot Pati-Kaliampo pada tahun 2024 ini hanya tersisa 13-14 unit angkot saja yang beroperasi.
Padahal sebelumnya, ada sekitar 33 unit angkot yang setiap hari beroperasi untuk mengangkut para penumpang, khususnya anak-anak sekolah.
“Sudah menurun lebih dari 50 persen jumlah angkot Pati-Kaliampo, padahal dulu sangat ramai sekali trayek di sana,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar