Sepekan 3 Kali Diterjang Banjir, Warga Gadingrejo Mengaku Capek Bersihkan Lumpur

waktu baca 2 menit
Kamis, 20 Feb 2025 11:13 0 205 Harold

PATI – Mondes.co.id | Pasca banjir bandang, warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, kembali membersihkan sisa lumpur, Kamis (20/2/2025) pagi.

Masyarakat setempat mengaku kesal, lantaran banjir ini pasang-surut selama tiga hari berturut-turut, sejak hari Senin hingga Rabu (19/2/2025) sore kemarin.

“Kemarin bersih-bersih, bersih-bersihnya sudah selesai, airnya datang lagi kemarin. Tiga kali seperti ini, mulai hari Senin, Selasa, Rabu,” kata Suriyah warga setempat.

Bersih-bersih rumah hingga pekarangan ini, menurut warga sangat menguras energi. Lantaran lumpur yang terbawa banjir cukup tebal.

“Yang dirasakan ya resah, capek bersih-bersih gini terus, badan saya juga capek enggak fit,” terangnya.

“Kemarin jam 14.00 WIB sudah bersih semua, kebanjiran lagi,” imbuh wanita berusia 49 tahun tersebut.

Warga berharap, ada respons dari pemerintah untuk melakukan normalisasi Sungai Simo yang menjadi biang banjir di Desa Gadingrejo.

“Harapannya ya dibenahi Sungai Simo itu. Sampah dari atas macet di jembatan, banjir kan,” pintanya.

Perangkat Desa Gadingrejo, Hardoyo mengatakan, ketika ada banjir seperti ini, warga selalu bergotong-royong untuk membersihkan sampah yang menyumbat dengan peralatan seadanya di Sungai Simo.

“Kalau ada musibah seperti ini, warga selalu gotong-royong,” ujarnya di sela kesibukan membersihkan sungai yang tersumbat sampah.

Banjir di wilayahnya merupakan imbas intensitas tinggi di daerah atas. Tidak hanya membawa air, sampah juga terbawa arus yang akhirnya menyumbat aliran sungai.

Kemudian, karena tingginya debit air Sungai Simo, maka air melimpah ke Jalan Pantura Pati-Juwana dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.

BACA JUGA :  Seorang Peserta PPPK Rembang Meninggal, Pemkab Rencanakan Penambahan Formasi di Tahap 2

“Air hujan dari Gunung Muria masuk ke Sungai Bapoh dan bermuara di Sungai Simo akhirnya meluap ke Jalan Pantura dan menghambat lalu lintas,” terangnya.

Hardoyo mengungkapkan, pihak Pemdes sejak beberapa hari ini terus berupaya mengajukan bantuan alat berat. Namun hingga kini belum ada bantuan turun.

“Dari pihak desa sudah mengajukan. Melalui surat sudah langsung ke kantor juga sudah, tadi sore ini sudah juga. Belum ada alat berat yang turun tadi sore,” bebernya, kemarin.

Dia berharap, Pemkab, Pemda, hingga pemerintah pusat memperhatikan permasalahan ini.

“Harapan desa harus ada pengerukan rutin tahunan dan harus dianggarkan pemerintah daerah, provinsi, atau pusat. Karena ini Sungai Simo ini milik BBWS Provinsi,” pintanya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini