Sekolah Cuaca BMKG Bikin Nelayan Rembang Makin Canggih

waktu baca 2 menit
Senin, 4 Agu 2025 17:43 0 182 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Sebanyak 70 nelayan di Kabupaten Rembang kini makin melek teknologi setelah mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN).

DBHCHT TRENGGALEK

Pelatihan ini digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di aula Kantor Bupati Rembang pada Senin (4/8/2025).

Sekolah ini bertujuan membekali para nelayan dengan ilmu membaca informasi cuaca, agar bisa melaut lebih aman dan produktif.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Achadi Subarkah, menjelaskan bahwa kegiatan ini membuka wawasan nelayan tentang berbagai informasi cuaca yang disediakan BMKG secara daring.

“Melaut itu bisa lebih efektif dan efisien jika bisa memanfaatkan informasi yang ada di BMKG,” katanya.

Menurutnya, nelayan bisa mengakses data prakiraan cuaca laut hingga lokasi tangkapan ikan di situs inawisbmkg.go.id.

“Jadi nelayan itu sudah tidak mencari, tapi menangkap ikan,” tegasnya.

Informasi ini sangat penting untuk keselamatan nelayan.

Achadi menambahkan, dengan melihat data BMKG, nelayan bisa mengetahui titik mana saja yang berpotensi cuaca buruk atau gelombang tinggi, sehingga bisa menghindarinya.

Senada dengan Achadi, Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani, juga menyoroti pentingnya edukasi ini.

Ia berharap dengan bekal pengetahuan ini, nelayan tidak hanya mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik, tetapi juga lebih aman saat melaut.

Pemerintah Kabupaten Rembang menyambut baik inisiatif ini.

Asisten III Sekretaris Daerah Rembang, Dwi Wahyuni, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat pesisir Rembang.

“Rembang memiliki garis pantai kurang lebih 63 kilometer, sehingga tantangan perubahan iklim menuntut nelayan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mudah dipahami,” ujarnya.

BACA JUGA :  Terobos Lampu Merah di JLS Pati, Bus Tabrak Pengemudi Pick Up hingga Tewas

Salah satu peserta, Ngardi, nelayan dari Kelurahan Pacar, Kecamatan Rembang, mengaku senang bisa mengikuti sekolah ini.

Ia merasa mendapatkan ilmu baru dan terobosan dari cara lama yang sering disebut “ilmu titen” atau mengandalkan insting.

“Biasanya kalau di tengah laut tiba-tiba cuaca buruk, ya kita balik kanan. Semoga setelah ini bisa dapat ikan lebih banyak dengan memanfaatkan HP,” harapnya penuh semangat.

Kegiatan SLCN ini diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi nelayan Rembang untuk memanfaatkan teknologi, demi meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan saat melaut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini