Sejumlah Titik Ruas Jalan di Tambakromo Rusak Parah, Pengguna Jalan Terganggu 

waktu baca 3 menit
Jumat, 15 Des 2023 17:09 0 946 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Perbaikan ruas jalan penghubung antar Kecamatan Tambakromo menuju Kecamatan Gabus belum tuntas, meski sudah diatasi dengan dana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

Hal itu terbukti masih ada beberapa ruas jalan yang jelek di sejumlah titik, tepatnya di Kecamatan Tambakromo.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, beberapa titik yang belum usai ditangani kini tengah ditambal.

Pasalnya, terdapat sejumlah lubang di ruas jalan yang terbentang dari Desa Kedalingan, Karangmulyo, Tambakromo, hingga Mojomulyo.

“Untuk jalan Gabus-Tambakromo kemarin dapat Inpres 2023, tapi memang belum tuntas. Kemarin sempat kami pelihara dengan penambalan karena ada info banyak lubang dekat jembatan sebelah utara SMPN 1 Tambakromo,” ungkapnya saat dihubungi Mondes.co.id, Jumat, 15 Desember 2023.

Ia menemukan ada 400 meter ruas jalan yang mengalami kerusakan, baik karena berlubang maupun remuk.

Sejauh ini, pihaknya tengah mengerahkan petugas untuk menambal beberapa lubang. Namun, terpantau baru dilakukan di Desa Kedalingan dan Desa Karangmulyo saja, sementara lainnya belum.

Ia menyatakan bahwa penambalan ruas jalan itu akan segera selesai pada tahun 2024 mendatang. Pihak DPUTR Kabupaten Pati mengusulkan anggaran dana sebesar Rp500 juta untuk menyelesaikan perawatan ruas jalan di Kecamatan Tambakromo.

“Rencana 2024 kami usulkan Rp500 juta melalui APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) 2024 untuk menangani kerusakan yang ada. Titiknya setelah yang penanganan Inpres yang mengalami kerusakan, kurang lebih ada 400 meter,” paparnya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Pati Janjikan Bonus Besar Bagi Atlet Berprestasi

Hasto mengatakan bahwa penambalan kerusakan jalan menggunakan Cold Paving Hot Mix Absuton (CPHMA). Tahun depan, penambalan mulai dilakukan di utara jembatan yang berlokasi di Desa Tambakromo sampai dengan Desa Mojomulyo.

“Nanti kami pelihara juga dengan penambalan selain yang Rp500 juta itu,” tandasnya.

Rusaknya jalan di Kecamatan Tambakromo menganggu akses pengendara. Tak jarang, kondisi tersebut menyebabkan sepeda motor pengendara mengalami kerusakan karena harus melalui medan terjal tersebut.

“Sangat terganggu. Motor menjadi kotor, dan ban gampang kempes. Terutama yang paling parah di daerah jembatan dekat SMPN 1 Tambakromo, yang lainnya memang berlubang tapi sudah ada yang ditambal,” ungkap pengguna jalan asal Desa Tambakromo, Dea mengeluhkan kondisi jalan.

Wanita yang setiap hari melalui ruas jalan tersebut untuk beraktivitas sangat kesal pada keadaan yang ia alami sebagai pengendara sepeda motor.

Apalagi ketika musim penghujan tiba, lubang jalanan tergenang air, yang membuatnya tidak nyaman berkendara.

Imbas dari situasi itu memaksanya menempuh waktu lebih lambat dari biasanya. Bila kondisi ruas jalan baik, dengan kecepatan 80 km/jam ia mampu mencapai Kota Pati dalam waktu 20 menit, sedangkan saat-saat seperti ini ia bisa memakan waktu lebih dari 30 menit untuk mencapai lokasi kerjanya.

“Kalau pas musim hujan, jalan yang berlubang tergenang air, jadi sangat mengganggu. Biasanya menghambat waktu saya berangkat kerja. Kalau jalannya halus saya bisa 80 km/jam, tapi kalau jalannya seperti ini saya mengendarai sepeda motor hanya 30 km/jam. Waktu tempuh lebih dari setengah jam,” ucap wanita asal Desa Tambakromo tersebut.

Bila kondisi jalanan tak kunjung diperbaiki bisa membahayakan pengendara, belum lagi waktu malam hari yang minim penerangan.

BACA JUGA :  Seven Up Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir Mintobasuki

Menjadi was-was bila ada kendaraan menghindari lubang secara mendadak, sehingga mengakibatkan pengendara lain berpotensi kecelakaan.

Penambalan beberapa titik tak membuatnya puas. Pasalnya, adanya penambalan lubang-lubang jalan justru semakin mengganggu kenyamanan pengguna jalan, lantaran pengerjaan tidak rapi.

“Jalan rusak berlubang, untuk yang sudah ditambal itu pun mengganggu, karena kurang rapi pengerjaannnya,” keluhnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini