Sejak 2017, Pati Konsisten Gelar Gerakan Seniman Masuk Sekolah

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Mei 2024 12:30 0 607 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak 920 seniman akan dihadirkan dalam penyelenggaran program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).

Program yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibud-Ristek) itu, akan menghadirkan para seniman ke sekolah-sekolah, jenjang Sekolah Dasar (SD), maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sebagai informasi, Kemendikbud-Ristek bekerja sama dengan 40 Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di tahun 2024. Salah satu kota yang dipercaya menggelar GSMS adalah Kabupaten Pati. Diketahui, Kabupaten Pati akan mengadakan GSMS di 23 sekolah.

“Ada 23 sekolah yang dijadikan sasaran GSMS di Pati. Nantinya seniman akan dihadirkan, guna mengajarkan pembelajaran seni kepada siswa-siswi,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Paryanto saat dikonfirmasi Mondes.co.id, Selasa (7/5/2024).

Selama ini, kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani itu konsisten menyelenggarakan GSMS dari tahun ke tahun. Paryanto mengatakan, sejak 2017 penyelenggaraan GSMS selalu mengambil lokasi di Kabupaten Pati.

Ia menyebut, pada 2017 terdapat 6 kuota, pada 2018 terdapat 35 kuota, dan meningkat pada 2019 sebanyak 45 kuota. Kemudian jumlah menurun pada 2020 menjadi 20 kuota.

Jumlah ini mulai naik lagi pada 2021 dengan jumlah 65 kuota seniman. Namun pada 2022, Kabupaten Pati tidak ditunjuk sebagai pelaksana GSMS.

Setahun berselang, tepatnya 2023, Kabupaten Pati mendapat kesempatan dengan jumlah banyak yakni 400 kuota. Sedangkan, pada tahun ini jumlahnya menurun lagi jadi 23 kuota.

“Pada 2017 sebagai pertama kalinya Pati ditunjuk jadi GSMS, lalu berlanjut pada 2018, 2019, 2020 masing-masing 35, 45, 20 kuota,” sebutnya.

BACA JUGA :  Rembang Genjot Penanggulangan Kemiskinan, Belasan Desa Jadi Prioritas

“Jumlah tersebut naik drastis pada 2021 dengan jumlah 65 kuota. Lalu vakum setahun di 2022. Selanjutnya pada 2023 naik signifikan menjadi 400. Namun pada tahun ini hanya 23 kuota,” sambung Paryanto.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini