BLORA – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada tahun 2025 mendapatkan angin segar dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengalokasikan sebanyak 122.500 ton pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan para petani di wilayah ini.
Alokasi pupuk yang cukup besar ini diharapkan dapat mendukung berbagai komoditas unggulan Blora, seperti padi, jagung, kedelai, hingga tanaman perkebunan seperti kakao dan kopi.
Berdasarkan data dari Dinas Pangan dan Pertanian (DP4) Blora, alokasi pupuk bersubsidi tahun ini terbagi atas tiga jenis utama, yaitu Urea sebanyak 67.500 ton, NPK 50.000 ton, dan pupuk organik 5.000 ton.
Pupuk-pupuk ini kemudian didistribusikan ke 16 kecamatan di wilayah Blora.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) DP4 Blora, Sukandar, menjelaskan bahwa alokasi pupuk di setiap kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan pertanian.
Sebagai contoh, Kecamatan Randublatung mendapatkan alokasi Urea sebanyak 8.585.706 kg, sedangkan Kecamatan Cepu menerima 2.573.326 kg Urea.
Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk masing-masing jenis pupuk.
Urea dijual dengan harga Rp2.250 per kilogram, NPK Rp2.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp800 per kilogram.
Sukandar menekankan pentingnya petani untuk membeli pupuk sesuai HET yang telah ditetapkan dan tidak melebihi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diajukan.
Alokasi pupuk bersubsidi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Dengan ketersediaan pupuk yang cukup, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Blora dan pada akhirnya dapat menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.
“Komoditas pertanian, khususnya pangan pokok, sangat strategis karena berdampak langsung pada inflasi,” ujar Sukandar.
Ia menambahkan bahwa alokasi pupuk ini diharapkan dapat mendorong petani untuk lebih efisien dalam memanfaatkan lahan pertanian mereka, sehingga hasil produksi dapat ditingkatkan.
Meskipun alokasi pupuk bersubsidi ini merupakan kabar baik bagi para petani di Blora, namun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Salah satunya adalah memastikan bahwa pupuk yang didistribusikan sampai ke tangan petani yang berhak dan digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Selain itu, pemerintah juga perlu terus melakukan pengawasan terhadap harga pupuk di pasaran agar tidak terjadi penyimpangan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan alokasi pupuk bersubsidi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi sektor pertanian di Blora.
Peningkatan produktivitas pertanian tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar