dirgahayu ri 80

Sedapnya Duku Palembang, Kini Berjejer Dijual di Pinggiran Jalan

waktu baca 2 menit
Selasa, 9 Apr 2024 17:30 0 814 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Buah duku membanjiri Kabupaten Pati di masa-mass Ramadan hingga mendekati Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah atau 2024.

Buah yang memiliki cita rasa manis dan gurih itu dijual secara berjejer di lapak dagangan seberang Gardu Induk Kabupaten Pati. Ada yang dijual di mobil bak terbuka, ada pula yang dijual di lapak tetap.

Perlu diketahui, duku tersebut didatangkan dari Pulau Sumatera, tepatnya dari Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Ramlan (46) salah seorang penjual duku menyatakan bahwa dirinya menjual duku yang dari asalnya disebut Duku Komering.

Ia menjual dengan harga Rp10.000 per kilogram. Ia mangkal di lokasi tersebut sejak pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB.

“Jual duku biasa disebut Duku Palembang atau Komering, biasa masyarakat juga nyebut Duku Sumatera. Saya jualan sejak pertengahan Ramadan mulai sejak pagi hingga menjelang buka puasa,” ucapnya saat ditanya Mondes.co.id, Selasa (9/4/2024).

Sebelum dijual, duku tersebut diperoleh dari para pengepul yang mendatangkan langsung dari Sumatera.

Meskipun termasuk buah yang dijual musiman, akan tetapi peminat duku di Bumi Mina Tani cukup banyak. Dalam sehari, jika sedang ramai, ia bisa menjual 2 kuintal.

“Orang-orang suka, katanya lebih manis dari duku biasa pada umumnya. Namanya juga usaha, ya selakunya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut salah satu pembeli, Rinda, buah duku memang buah yang sering ia konsumsi. Namun, ia merasa Duku Palembang jauh lebih lezat dari duku biasa.

BACA JUGA :  Omzet Penjualan Produk Usaha Lapas Pati Duduki 3 Besar di Indonesia

“Sejak kecil saya sudah memakan duku, tetapi Duku Palembang rasanya beda. Manis dan gurih,” tuturnya.

Ia tergiur dengan Duku Palembang, lantaran sebelumnya pernah memakan duku oleh-oleh dari saudaranya yang pulang merantau. Sehingga ketika sedang pergi melihat penjual Duku Palembang, ia tergoda.

“Duku ini saya dapat dari saudara yang mudik, oleh-oleh dari Sumatera. Pas saya makan enak, makanya saya pengen lagi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini