PATI – Mondes.co.id | Kegiatan Pameran Lokal Gebyar Pesona Bonsai dengan tema ‘Imajinasi Tanpa Batas’ berlangsung pada 11-19 November 2023.
Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Pati bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelar pameran tanaman mungil itu di Wisata Agro Jollong yang berada di Gembong, Pati.
Ketua panitia kegiatan, Umai Suhardi menyampaikan acara tersebut sebagai ajang edukasi kepada masyarakat maupun pecinta tanaman bonsai agar lebih mengerti teknik-teknik bonsai. Bahkan di acara tersebut juga ada demo yang dilakukan oleh trainer profesional.
“Acaranya ada edukasi dan demo. Sangat penting untuk mencari pemahaman tentang bonsai. Adanya demo, masyarakat bisa lihat langsung cara membuat bonsai dari yang masih belum ada arah ke mana bentuk cabangnya. Di demo, trainer akan memberikan langsung aturan aturan membuat bonsai menjadi terarah,” jelasnya saat diwawancarai awak media, Senin, 13 November 2023.
Pada momen tersebut, Umai menunjukkan beberapa tanaman bonsai yang dipamerkan. Salah satu tanaman bonsai yang ia sorot adalah Santigi. Menurutnya, Bonsai Santigi memiliki banyak keunggulan.
“Sekarang zamannya pohon bonsai booming, terutama Santigi. Jenis ini ibaratnya pohon yang lebih memenuhi kriteria bonsai dibanding yang lain. Karakteristiknya ada di situ, lebih bernilai dari pohon lainnya,” ungkapnya saat diwawancarai di sela-sela acara pameran.
Karakteristik Bonsai Santigi meliputi, kondisi umur pohon yang sesuai, kuatnya unsur secara alami, ranting rapat, dedaunan kecil, dan kuatnya daya tarik. Itulah beberapa karakteristik yang disampaikannya.
“Yang membuat paling mahal karena karakter dari kambiumnya terkesan tua, dan pencapaiannya juga lama tidak semudah seperti pohon lainnya. Kalau nilai Santigi sampai ratusan juta, secara kategori sudah menang di pameran nasional, seperti itu,” ujarnya.
Perlu diketahui, harga Bonsai Santigi mampu mencapai kisaran Rp300 juta.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pohon bonsai memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama setelah mendapat sentuhan dari trainer. Apalagi ketika bonsai memiliki arah cabang yang estetik.
“Dan nilai ekonominya akan mengikuti waktu ke waktu. Dari hasil dan prosesnya akan bisa dinilai lebih tinggi dari sebelum mendapatkan ilmu dari trainer. Intinya, pohon bonsai yang belum terarah harga murah, maka akan menghasilkan bonsai yang terarah sehingga akan membuat nilai bonsai lebih mahal,” ucap Umai.
Pada acara itu juga akan dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro. Dan para peserta akan mengikuti kompetisi kelas Small dan kelas Umum dengan memperebutkan hadiah kambing.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar