Ruang Belajar Terancam, Ratusan SD di Pati Berada pada Zona Rawan Bencana

PATI – Mondes.co.id | Datangnya musim penghujan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati kembali memetakan sekolah-sekolah yang rentan terhadap bencana alam.

Sebanyak 600 Sekolah Dasar (SD) teridentifikasi berada dalam kategori rawan bencana, yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Pati.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Sebut Warga Pati Tak Kunjung Sadar Soal Sampah, DLH: Memang Seperti Itu

346 Singgih Tri

Beberapa satuan pendidikan SD tersebut yang berada di dataran tinggi meliputi di Kecamatan Gunungwungkal, Kecamatan Tlogowungu, dan Kecamatan Gembong.

Sedangkan SD yang rawan bencana di dataran rendah tersebar di Kecamatan Juwana, Kecamatan Winong, Kecamatan Gabus, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Tayu, Kecamatan Sukolilo, dan Kecamatan Tambakromo.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten Pati, Sa’dun mengungkap bahwa sebagian besar kategori rawan bencana karena kerap dilanda banjir.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Potensi Bisnis Bekatul Sebagai Pakan Ternak, Kembali Dilirik Peternak

882 Singgih Tri

Itulah yang menjadi alasan kuat pihaknya memetakan kawasan-kawasan itu.

“Kita setiap tahun melakukan pemetaan, ada 600 sekolah (rawan bencana). Jadi, tidak hanya bencana banjir saja yang kita petakan, tapi juga ada puting beliung, tanah longsor, kekeringan, dan bencana yang lainnya,” tuturnya, Senin, 30 Desember 2024.

Pemetaan sekolah yang rentan terhadap bencana, dilakukan atas permintaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengingat Kabupaten Pati menghadapi bencana setiap tahun.

“Kalau sudah dipetakan, jika terjadi bencana kita bisa bertindak lebih lanjut. Seperti misalnya ada sekolah yang terdampak kekeringan, nanti kita akan bantu air bersih,” ucapnya.

Pihaknya melakukan upaya tersebut demi memudahkan antisipasi ketika bencana datang.

Sehingga, dapat dengan sigap menghubungi pihak-pihak terkait dalam penanganannya.

“Kemudian sekolah yang rawan banjir di mana saja, sekolah yang rawan terjadi tanah longsor. Dengan begitu, kita mudah untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak kalau memang terjadi bencana,” ungkap Sa’dun.

Kendati demikian, pihaknya tidak dapat menyebutkan secara rinci, SD mana saja yang masuk kategori rawan bencana.

Editor: Mila Candra