BLORA – Mondes.co.id | Menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan ditempatkan di daerah sendiri merupakan impian bagi hampir sebagian besar orang Indonesia.
Salah satu anugerah itu dirasakan oleh seorang gadis asal Kabupaten Blora, Rini Wulandari (25), yang baru saja dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.
Rini bersyukur bisa lolos PPPK di tahun 2024 jabatan fungsional guru kelas. Ia ditempatkan di desanya sendiri yakni Desa Sonokulon, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Walau jaraknya sangat dekat dengan rumah, ia tetap akan amanah menjalankan tugas dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi kota tercinta. Wanita cantik itu bertekad akan mengenalkan pentingnya pendidikan bagi masyarakat sekitar.
“Bersyukur banget karena lolos PPPK tahun ini, apalagi ditempatkan di SDN 1 Sonokulon, bekas sekolahku dulu jaraknya 1 kilometer saja dari rumah. Semoga bisa amanah mengabdi untuk Blora,” ucapnya kepada Mondes.co.id, kemarin.
Lahir dan besar di pinggiran Blora, memacu semangat Rini untuk mengajak masyarakat melek pendidikan, mengingat daerahnya pelosok. Selain itu, dirinya juga membuktikan bahwa perempuan desa dapat bermanfaat untuk kehidupan yang lebih luas, utamanya menanamkan pengetahuan dan pemahaman bagi masyarakat, supaya lebih maju dalam mengambil keputusan.
“Bali ndeso mbangun ndeso salah satu alasan kenapa ambil formasi di Blora karena ingin berkonstribusi di sini. Lahir dan besar di Todanan, saya meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan tidak hanya soal pintar dan tidak pintar, tapi melalui pendidikan kita bisa memiliki pola pikir yang lebih maju dan lebih bijak dalam mengambil keputusan,” ucap gadis dengan senyuman indah itu.
Ia bercerita bahwa sempat diremehkan oleh publik. Sebagai seorang perempuan, seringkali dinilai tak akan bisa maju karena dicap hanya fokus pada urusan dapur saja. Namun, persepsi yang diskriminatif itu, Rini tepis dengan pembuktian yang nyata, serta mampu menyelesaikan pendidikan tinggi, bahkan menjadi seorang pendidik di daerahnya.
“Tahun 2016, aku perempuan pertama yang sekolah ke jenjang S1 saat itu di kampung. Sering disepelekan, ada yang menyebut “untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi, toh ujungnya di dapur”. Tapi tidak membuatku gentar, aku ingin bermanfaat untuk desaku khususnya dalam bidang pendidikan,” tegasnya ketika dimintai pendapat oleh awak media.
Sebelum diterima sebagai ASN, Rini raih kelulusan sarjana dari Universitas Negeri Semarang dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,76. Selanjutnya, mengawali karir sebagai guru berstatus honorer di SDN 2 Ketileng sejak Oktober 2020 sampai Agustus 2022. Ia juga sehari-hari mengaplikasikan ilmunya sebagai guru les anak-anak sekolah.
Lebih lanjut, pada 2022 ia memutuskan meninggalkan Kabupaten Blora selama setahun untuk melangsungkan kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan sampai lulus dengan IPK 3,98. Setelah itu, dirinya mengikuti seleksi PPPK formasi umum, ia pun lolos dengan perolehan nilai 655.
“Proses yang saya jalani selama sampai berada di titik ini, lulus kuliah S1 di Universitas Negeri Semarang, lalu mengabdi di SDN 2 Ketileng. Selanjutnya ikut PPG Prajabatan di Universitas Sebelas Maret hingga lulus. Daftar PPPK, dan akhirnya lulus. Ini semua berkat dukungan dan doa orang tua, keluarga, dan sahabat-sahabatku,” tutur wanita yang lulus dengan predikat cumlaude.
Perlu diketahui, ia baru saja memperoleh pengumuman penempatan pada 29 April kemarin. Bertempat di Alun-alun Kota Blora, ia bersama ribuan peserta lainnya resmi didapuk sebagai abdi negara melalui acara Penandatanganan Perjanjian Kerja PPPK dan Pengambilan Sumpah Janji / Jabatan Fungsional. Itu artinya, ia mengemban tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.
“Saat pengumuman di alun-alun sangat berkesan, apalagi Bupati Blora, Kepala BKD Blora, dan kepala dinas-dinas hadir turut menyaksikan prosesi simbolis itu. Kami meski kepanasan bisa mengikuti acara dengan khidmat. Meski awalnya agak cemas kalau ditempatkan di wilayah kecamatan yang jauh dari rumah,” ucapnya.
Sebagai informasi, para PPPK itu pun langsung mulai bekerja pada hari ini, 2 Mei 2024.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar