JEPARA – Mondes.co.id | Ribuan warga masyarakat di Kabupaten Jepara kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka pun kompak, meminta bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, agar melakukan droping air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sejumlah daerah di Kabupaten Jepara alami kekeringan antara lain, Kecamatan Kedung, Welahan, dan Pecangaan. Ada sekitar 4000 warga yang mengaku kesulitan air bersih. Setidaknya tersebar di enam desa yang terdampak. Mulai dari Karangaji, Kedung Malang, Kaliombo, Gerdu, Ujungpandan, dan Tedunan.
Mendapati keluhan tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Jungporo pun turun tangan mengatasi. Direktur Utama PDAM Tirto Jungporo, Sapto Budiriyanto mulai lakukan droping air bersih ke sejumlah desa yang mengadu.
Sejurus kemudian, truk atau mobil tangki pun menyasar ke sejumlah desa. Alih-alih air bersih hanya diterima kepada pelanggan (konsumen), kalangan non langganan justru ikut dan turut menadah air, karena mereka juga mengalami krisis air.
“Solusi sementara, tetap berikan pelayanan kepada pelanggan terdampak, efeknya masyarakat yang tidak langganan ikut menikmati dari sistem droping air bersih dari tangki atau mobil,” kata Sapto, Kamis 21 September 2023.
Kemarin, ia juga menempatkan untuk melihat secara langsung Bongpes (bendungan karet) Jepara. Dikatakan, Kekeringan yang berakibat pada minimnya pasokan air ke masyarakat. Menurut perkiraan, kekeringan terjadi hingga bulan November mendatang. Namun, pihaknya optimis segera turun hujan, karena Jepara selama dua hari kemaren telah gerimis.
Apabila hujan turun dan mengairi wilayah Kabupaten Jepara, Sungai Serang Wulan Drainase (SWD) dua akan bangkit dari kekeringan. Selanjutnya dapat diambil oleh PDAM untuk proses produksi dan disalurkan kembali ke masyarakat. Sebab, selama musim kemarau, PDAM Tirto Jungporo mengandalkan reservoir tiga sumur di Gedangan, Welahan, maupun yang berada di wilayah Selatan. Meski air yang keluar tidak sederas musim penghujan, setidaknya masyarakat tetap memperolehnya.
Jangka waktu ke depan, Sapto telah menindaklanjuti berupa antisipasi kekeringan dengan mengusulkan pembuatan sumur di beberapa titik. Tidak hanya itu, Embung Kalimati juga diupayakan di tahun setelahnya hadapi musim kekeringan.
“Sejak bulan Agustus ini air permukaan yang bisa dimanfaatkan satu kabupaten sudah kering. Sehingga, sebagai langkah antisipasi, bakal dibuatkan sumur dan mengoperasikan embung Kalimati,” katanya.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar