Ribuan Santri Kajen Tumpah-ruah Peringati HSN 2022

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak 4.000 santri dari seluruh pondok pesantren se-Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, mengikuti kirab dalam perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di jalan depan Kantor Kecamatan Margoyoso, Sabtu 22 Oktober 2022.

Acara itu diusung oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Margoyoso, yang juga turut diikuti seluruh jajaran kepengurusan NU seperti Bondon, Ipnu, IPPNU, Fatayat, dan Muslimat ikut turun untuk menyemarakkan kirab tersebut.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Jabat Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi Siap Bersinergi Dan Sukseskan Program Pemkab Blora

861 mondes

Tomy Roisun Nasih, Selaku ketua Panitia penyelenggara HSN memaparkan, Kirab Santri ini bertujuan untuk mengenang para laskar jihadin yang gugur di medan perang, yang mana ketika itu semua santri yang bergabung dalam Hizbullah berhasil merebut bangsa ini dari penjajah.

Yang sebenarnya kirab tersebut adalah runtutan acara yang digelar selama tiga hari penuh, dan puncaknya adalah menghadirkan 1000 terbang dan Tari Sufi yang digelar pada Jumat 21 Oktober 2022 petang. Dan dilanjutkan kirab santri serta donor darah sebagai acara penutup Pagi ini.

Lalu disambung dengan agenda donor darah yang menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pati. Dengan tujuan agar masyarakat dapat memberikan kontribusi berupa darah kepada masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga

3 tahun  lalu

Pengurus Pasopati Resmi Dikukuhkan, Walau Tak Semua Pengurusnya Hadir

575 mondes

“Kirab santri yang diadakan hari ini, merupakan wujud syukur kami terhadap perjuangan para santri yang berhasil mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi. Selain itu para santri harus bisa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif seperti halnya bakti sosial berupa donor darah saat ini,” ucap Tomy Roisun.

Disisi lain, hal senada juga diucapkan Samoin Wage selaku Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Margoyoso. Bahwa ini merupakan bentuk rasa syukur kepada para santri yang berjuang mengusir penjajah.

“Keluarnya resolusi jihad membakar semangat perjuangan santri, masyarakat sekitar sehingga mereka datang ke medan perang untuk berjihad mencari surga Allah. Karena orang ini merupakan pertempuran yang diridhoi Allah,” pungkasnya. (Dy/Dr)