PENGHIJAUAN: Suasana penanaman pohon di Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. (Mondes/Singgih)
PATI – Mondes.co.id | Komado Distrik Militer (Kodim) 0718/Pati bersama Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tambakromo, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah, Komunitas Kendeng Hijau, kelompok petani, relawan dan pelajar melaksanakan penanaman pohon di kawasan Pegunungan Kendeng. Kegiatan yang berlangsung di Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo tersebut berlangsung pada hari ini, Jumat, 8 Desember 2023.
Sebanyak 1.500 bibit pohon disediakan untuk ditanam di area seluas 500 hektar. Menurut Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0718/Pati, Mayor Cba Maulana Muttaqin Fahmy, penanaman pohon di Desa Wukirsari bertujuan mengembalikan fungsi hutan yang sudah gundul sehingga wilayah Bumi Mina Tani terhindar dari bencana banjir bandang dan tanah longsor yang kerap mengintai.
“Maksud dan tujuan menanam 1.500 pohon di Pegunungan Kendeng ini mengembalikan fungsi hutan guna mencegah bencana alam banjir dan tanah longsor. Jenisnya ada petai, jengkol, buah-buahan,” ujarnya kepada awak media pasca acara.
Pihaknya akan senantiasa mengawasi dan ikut serta merawat tanaman tersebut bersama warga setempat.
“Ini bukan hanya menanam, warga nantinya ikut merawat. Kami dari aparat TNI turut mengawasi semua tanaman ini. Harapan kami setelah ditanam pohon mudah-mudahan ke depan anak-anak bisa menikmati fungsi hutan,” ungkapnya.
Camat Tambakromo turut mengapresiasi kegiatan tersebut dengan ikut menanam sejumlah pohon bersama warga setempat. Ia bersyukur berbagai pihak peduli dengan adanya upaya pelestarian Pegunungan Kendeng. Menurutnya, langkah nyata diperlukan untuk merawat hutan yang ada di hulu Kecamatan Tambakromo meski masih ada sepertiga lahan kritis yang belum tersentuh.
“Kendeng ini merupakan hulu semua sungai yang ada di hilir, makanya harus diselamatkan. Kita jangan melihat luasnya lahan saja, yang terpenting kita sudah memulai. Kalau hanya retorika saja tanpa bertindak percuma,” ucap Mirza Nur Hidayat di akhir kegiatan.
Ia mengingatkan seluruh lapisan masyarakat supaya tidak lengah menjaga lingkungan, terlebih kondisi hutan di berbagai wilayah sudah mengalami kerusakan bukan hanya di Kendeng saja. Dengan adanya tanaman keras ini dinilai memberi manfaat bagi warga setempat, terutama menjadi tangkapan air dan menjadi sumber penghasilan bernilai ekonomis. Apalagi pohon yang ditanam secara tumpang sari bisa dimanfaatkan hasilnya dalam waktu 2 sampai 5 tahun.
“Masih ada beberapa lahan yang mengalami kritis, maka dari itu kita tidak boleh lengah. Kini kita tidak menanam jati karena nilai kebermanfaatannya lama 25 tahunan. Kita menanam pohon buah yang dua sampai tiga tahun bisa diambil manfaatnya,” urainya.
Tentu penanaman pohon ini dikatakannya dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat, karena menurutnya kesejahteraan petani setempat yang berperan langsung merawat lahan perlu diakomodir. Pihaknya juga bersinergi dengan Perhutani, CDK Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah, kelompok tani, dan Lembaga Masyarakat Dekat Hutan (LMDH).
“Mereka (petani) bagian dari kita, kepentingan petani tetap harus kita akomodir. Selain itu, Perhutani dan CDK Wilayah 2 Provinsi Jawa Tengah tidak bisa menutup sekian ribu hektar sendiri, maka dengan menggandeng petani serta LMDH bisa menghijaukan kawasan Kendeng,” ujarnya.
Sebagai informasi, penanaman pohon di Pegunungan Kendeng juga sudah pernah dilakukan di Desa Maitan dengan luasan lahan yang sama. Senada dengan Dandim, dirinya juga harap penanaman pohon dapat mengurangi risiko datangnya bencana alam, khususnya banjir bandang yang kerap membahayakan warga Tambakromo dari wilayah atas maupun bawah.
“Alhamdillah, ini sudah kesekian kalinya menanam pohon yang dipelopori TNI. Saya selaku camat ucaopkan terimakasih atas upaya berbagai pihak, khususnya TNI. Ini pemahaman yang bagus juga membawa anak-anak kemari biar mereka tahu langsung bukan hanya sekedar cerita. Harapan saya dengan adanya penanaman pohon, tangkapan air bisa lebih maksumal dan mengurangi risiko bencana banjir di bawah,” tutupnya.
Editor: redaksi
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar