Ribuan Mata Jadi Saksi Meriahnya Kirab Sedekah Bumi Desa Tlogorejo

waktu baca 3 menit
Senin, 29 Mei 2023 08:25 0 1183 mondes

PATI – Mondes.co.id | Ribuan pasang mata menjadi saksi meriahnya kirab budaya dalam rangkaian acara sedekah bumi di Desa Tlogorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, pada Minggu 28 Mei 2023.

Kemeriahan tersebut tampak jelas dengan penuh sesaknya warga yang memadati area sisi kiri dan kanan jalan, yang menjadi rute kirab di Desa Tlogorejo.

Sang Aji, Ketua Panitia Pelaksanaan Kirab Budaya Desa Tlogorejo menuturkan, kirab budaya yang bertajuk “Bekti Mring Bumi Pertiwi” menjadi salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu oleh masyarakat desa.

Selain malam tirakat, khataman Qur’an, pertunjukan wayang, dan ketoprak.

Lanjutnya, Kirab Budaya menjadi tempat dimana setiap kalangan baik itu lintas agama, lintas usia, dan lintas budaya menjadi satu bergotong royong menyedekahkan apa yang bumi berikan.

“Ada pula simbolisasi kendi air suci, yang merupakan wujud melimpahnya sumber air di Desa Tlogorejo dan selendang pusaka ialah simbolisasi danyang desa bernama Raden Ayu Sumirah.Hal yang terpenting kegiatan kirab budaya tersebut oleh pemuda adalah sebagai wadah warga untuk bekerja sama, bergotong royong, dan saling memberikan apa yang dapat mereka lakukan untuk desa sendiri,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima mondes, Senin 29 Mei 2023.

Ia mengatakan, kegiatan kirab diawali dengan berziarah ke punden Raden Ayu Sumirah, punden Mbah Rembulan, Mbah Bronto, dan ada salah satu punden yang terletak di depan masjid besar Al-Muttaqqin Tlogorejo sebelah utara kantor pos yang dipercaya sebagai penyebar agama Islam di tanah Tlogorejo.

BACA JUGA :  Kepengurusan APSAI Pati Dibentuk, Kontribusi Nyata Pemenuhan Hak Anak

Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air di tiga mata air, Mbelik Wungu, Mbelik Bunton, dan Mbelik Salak.

Setidaknya ada beberapa paguyuban, RT, dan RW berjumlah 22 kelompok serta sembilan sekolah yang ikut serta memeriahkan acara kirab budaya, dengan total 31 peserta.

Ada pula gunungan kangkung yang dibuat oleh Pemerintah Desa dan Gunungan Estri dibuat oleh Ponpes Darul Falah.

Sedangkan barisan paling depan diisi oleh grup musik tanjidor asal Jepara.

Lalu, diikuti oleh oleh jajaran pemdes, gunungan kakung dan istri, sekolah seluruh Tlogorejo dengan kreasinya masing-masing, dan baru diikuti oleh gunungan atau kreasi dari masyarakat.

Warga Desa Tlogorejo begitu antusias dan totalitas dalam menyemarakkan pelaksanaan kirab budaya Desa Tlogorejo.

Disisi lain, Syamsul Huda selaku Ketua Karang Taruna Wira Utama Desa Tlogorejo menyampaikan, jika kirab Budaya Desa Tlogorejo ialah kreasi pemuda yang ingin membuat tradisi terus berlangsung dan berkembang, dimana setiap masyarakat mampu menjadi satu.

“Sing nduwe gawe ialah masyarakat itu sendiri, bukan kepala desa dan perangkatnya saja,” jelasnya.

Dirinya juga berharap, melalui Kirab Budaya Desa Tlogorejo, nantinya akan memacu kemajuan desa melalui jalan budaya dan sebagai wujud syukur masyarakat Desa Tlogorejo atas karunia dan kehidupan yang berjalan dari dulu, kini, dan masa yang akan datang. (Vin/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini