Retribusi Parkir Pasar di Pati Targetkan Rp2 Miliar

waktu baca 2 menit
Sabtu, 12 Jul 2025 08:40 0 98 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kondisi parkiran di pasar tradisional Kabupaten Pati terus dipantau.

Sejauh ini terpantau kendaraan datang parkir setiap harinya mencapai 300 kendaraan.

Menurut Bhakti Junior Isrony selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, pungutan parkir di pasar tradisional dikelola secara transparan.

Pihaknya selalu memastikan kondisi keamanan dan kenyamanan pengguna parkir pasar ketika menitipkan kendaraannya.

“Potensi parkir di Pati sangat bagus, apalagi di pasar, karena parkir di pasar di Pati dibandingkan daerah lainnya, di sini paling kondusif. Jangan sampai ada kebocoran, karena kita bareng-bareng kelola duit rakyat,” ujarnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 11 Juli 2025.

Isrony menegaskan jika pihaknya selalu mengawasi dan mengelola parkir secara bertanggung jawab, transparan, dan akuntabel.

Pihaknya mengupayakan agar keuangan retribusi parkir pasar tepat kelola, sehingga tidak ada kebocoran sepeserpun.

Perlu diketahui, tarif parkir di pasar tradisional per kendaraan roda dua Rp1.000 dan per kendaraan roda empat Rp2.000.

Parkiran di pasar tradisional di Kabupaten Pati dikelola oleh Disdagperin Kabupaten yang bekerja sama dengan pihak ketiga.

Dijelaskannya bahwa kemampuan pasar dalam menampung parkiran menyesuaikan kondisi musim tertentu.

Terlebih, daya beli masyarakat juga menyesuaikan situasi dan kondisi.

“Kemampuan masing-masing pasar beda tergantung kondisional musiman. Kalau hari normal ada yang sepi, sehingga pendapatan parkir naik-turun,” katanya.

Ia menyebut, terdapat 20 pasar tradisional digerakkan untuk benar-benar mengelola parkir secara serius.

Bahkan, pihaknya berdiskusi dengan setiap pengelola pasar, akan menaikkan target retribusi parkir per tahun.

BACA JUGA :  Pertamax Green Diklaim Banyak Keunggulan

“Tahun lalu Rp774 juta dari 10 pasar. Nanti kita naikkan kurang lebih Rp2 miliar di semua titik, main global karena butuh diksusi dengan kepala pasar. Per hari potensi 300 kendaraan kurang kebih, sehingga total retribusi hampir Rp2 miliar,” ungkap Isrony.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini