JEPARA – Mondes.co.id | Masyarakat di Kabupaten Jepara berharap segera terbangun jalan Tol Jepara–Demak. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, tengah berupaya untuk menggaet investor untuk mega proyek pembangunan ini.
“Kami tetap berusaha dan berupaya agar pembangunan Jalan Tol Jepara–Demak segera terwujud. Sehingga akses masuk ke Jepara semakin terbuka lebar,” kata Edy Supriyanta.
Sebagai pertimbangan, saat ini Jepara merupakan Kabupaten Ramah Investasi (tertinggi di Jawa Tengah pada 2022). Kota Ukir mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 54.441 orang. Sedangkan realisasi investasinya mencapai lebih dari Rp9 triliun.
Selain itu, pemulihan ekonomi pasca pandemi berjalan on right track dengan indikasi pertumbuhan ekonomi pada 2022 mencapai 5,95 persen (tertinggi kelima se-Jawa Tengah). Sedangkan sektor industri dominan dengan PDRB 2022 mencapai Rp35,001 triliun.
“Sehingga tepat jika di Jepara terbangun jalan bebas hambatan yang menghubungkan ke Jalan Tol Demak,” kata Edy.
Dari data Surat Direktur Jalan Bebas Hambatan No.PA.01.03.BK/39 Tentang penyampaian Data Shapefile (SHP) Trase Jalan Tol di Kabupaten Jepara, panjang rencana trase jalan Tol Jepara-Demak 39,46 kilometer. Trase di wilayah Kabupaten Jepara 23,26 kilometer.
“Untuk investor kami masih berupaya mencari. Kita masih menghitung dari lalu lintas, dampak ekonomi masyarakatnya,” terang Edy Supriyanta, Rabu 8 November 2023.
Sekda Edy Sujatmiko menilai, kalau pembangunan bisa dilakukan sesegera mungkin jika pemerintah pusat bisa menggaet investor yang mau diajak bekerja sama membangun jalan Tol ini. Terlebih Kabupaten Jepara sangat membutuhkan akses jalan Tol, karena letaknya terbilang terisolir dan bukan wilayah perlintasan.
“Pemkab Jepara sangat terbuka dan mempermudah para investor untuk berinvestasi di Jepara,” ucap Sekda.
Edy Sujatmiko menambahkan, bila ada investor yang mau mempercepat realisasi proyek Jalan Tol Demak-Jepara, maka pemerintah pusat bisa memberikan hak konsesi selama 40 tahun.
Kepala DPUPR Ary Bachtiar menjelaskan, pembangunan jalan Tol Jepara harus didasari pada kajian komprehensif yang matang. Jika tidak, jalan Tol yang sudah dibangun akan menimbulkan kerugian dan menjadi bangunan sia-sia. Untuk itu, kata Ary, tahun depan pemerintah daerah menganggarkan biaya kajian sederhana pembangunan jalan Tol Jepara. Kajian itu berisi di antaranya hitung-hitungan bisnis, pengembangan dan daya tarik jalan Tol itu apa.
“Pembangunan jalan Tol tidak semua menguntungkan. Ada juga yang merugi. Memang harus ada kajian dulu meskipun sifatnya sederhana,” jelasnya.
Seperti diketahui, anggaran untuk pembangunan jalan Tol Jepara ditaksir mencapai Rp15 triliun. Anggaran itu untuk pembelian lahan dan fisik serta kebutuhan lain-lain. Di sisi lain, keuangan pemerintah daerah tidak mungkin bisa membiayai proyek itu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar