REMBANG – Mondes.co.id | Kabar gembira datang dari Kabupaten Rembang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang segera memulai pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern, Refuse Derived Fuel (RDF), di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Landoh.
Proyek ambisius ini menandai langkah besar Rembang dalam mengatasi permasalahan sampah dan beralih ke energi bersih.
Demi kelancaran proses pembangunan, TPA Landoh akan dinonaktifkan sementara.
Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. Pemkab Rembang telah menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara (temporary landfill) seluas 2.000 meter persegi di sekitar GOR Mbesi.
Area ini diperkirakan mampu menampung sampah selama 18 bulan.
“Kami sudah siapkan lahan untuk temporary landfill. Proses lelang tinggal menunggu, dan pembangunan akan dimulai tahun ini,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang, Ika Himawan Afandi, Sabtu (18/1/2025).
RDF merupakan teknologi inovatif yang mengubah limbah organik menjadi bahan bakar padat.
Dengan kata lain, sampah yang selama ini menjadi masalah, akan disulap menjadi sumber energi alternatif.
Bahan bakar RDF ini nantinya dapat digunakan untuk berbagai keperluan industri.
“Pembangunan RDF ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi beban TPA konvensional dan menghasilkan nilai tambah dari sampah,” tambah Ika.
Pemkab Rembang telah menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan untuk mengelola dan memanfaatkan produk RDF yang dihasilkan.
Rencananya, fasilitas RDF ini akan mulai beroperasi pada tahun 2025.
Pembangunan fasilitas RDF di Rembang diharapkan membawa dampak positif yang signifikan, baik bagi lingkungan maupun ekonomi.
Selain mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, RDF juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sampah terbuka.
Dari sisi ekonomi, produksi bahan bakar RDF berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
Meskipun proyek ini penuh optimisme, tentu saja ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah memastikan pengelolaan sampah sementara berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah baru.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga sangat penting agar mereka memahami pentingnya program ini dan ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pemkab Rembang berharap, proyek pembangunan fasilitas RDF ini dapat berjalan sesuai rencana dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Dengan demikian, Rembang dapat mewujudkan visi untuk menjadi kabupaten yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar