REMBANG – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten Rembang semakin serius dalam upaya menekan angka kemiskinan.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, dalam rapat koordinasi yang digelar kemarin.
Gus Hanies, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya validasi data kemiskinan sebagai langkah awal dalam penanggulangan kemiskinan yang efektif.
Dengan data yang akurat, program-program yang dirancang dapat tepat sasaran dan tidak mengulang kesalahan di masa lalu.
“Kita perlu memastikan bahwa bantuan dan program kita benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” tegas Gus Hanies.
Berdasarkan data yang ada, sebanyak 15 desa di Kabupaten Rembang ditetapkan sebagai lokasi prioritas penanggulangan kemiskinan pada tahun 2025.
Desa-desa ini dipilih berdasarkan tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrem yang cukup tinggi.
Guna mempercepat pencapaian target penurunan angka kemiskinan, Pemkab Rembang juga akan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan dunia usaha.
Gus Hanies berharap, dengan melibatkan sektor swasta, upaya penanggulangan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kita akan mengajak dunia usaha untuk ikut berperan aktif dalam program-program penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.
Kepala Bappeda Rembang, Afan Martadi, menjelaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah pada desa-desa prioritas tersebut.
Namun, ia juga menambahkan bahwa intervensi penanggulangan kemiskinan akan dilakukan secara menyeluruh di semua desa.
Sejalan, Pemkab Rembang memiliki target ambisius untuk mencapai angka kemiskinan mendekati nol persen pada tahun 2045.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan target tersebut dapat tercapai.
Komitmen dan kerja sama yang baik dari semua pihak, diharapkan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Rembang dapat berhasil dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar